HARIAN MERAPI - Masyarakat Kabupaten Rembang diminta untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying menyusul munculnya kekhawatiran terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di beberapa wilayah.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah memastikan bahwa stok Pertalite dalam kondisi aman dan distribusinya berjalan normal.
Taufiq Kurniawan, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, menyampaikan bahwa saat ini stok Pertalite di Rembang mencapai 377 kiloliter.
Jumlah ini diklaim mampu mengantisipasi lonjakan konsumsi hingga empat kali lipat dari kebutuhan harian normal.
"Distribusi Pertalite kami lakukan secara rutin dan tanpa hambatan, baik dari sisi logistik maupun cuaca," ujar Taufiq.
Baca Juga: Sebanyak dua juta penerima bansos pada triwulan kedua tahun 2025 dicoret, ini musababnya
Berdasarkan pantauan Jumat (15/8/2025), ketersediaan BBM jenis Pertalite di SPBU Rembang, aman dan melimpah.
“Kami imbau masyarakat tidak perlu membeli secara berlebihan karena pasokan kami sangat cukup.”
Pertalite untuk wilayah Rembang disuplai dari dua terminal utama, yakni Terminal BBM Tuban dan Terminal BBM Semarang.
Keduanya beroperasi lancar dan menjadi tulang punggung distribusi ke seluruh titik layanan resmi di kabupaten ini.
Untuk memastikan ketersediaan BBM di seluruh wilayah, Pertamina mengoperasikan 26 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) aktif di Rembang.
Baca Juga: Inilah Kisah Sukses UMKM Bersama Rumah BUMN Binaan BRI, dari Dapur Rumah ke Etalase Bandara
Selain itu, terdapat delapan Pertashop yang khusus melayani masyarakat di wilayah pelosok yang jauh dari pusat kota.
Meski stok aman, munculnya laporan soal sulitnya mendapatkan Pertalite di beberapa daerah terpencil sempat menimbulkan keresahan.
Menanggapi hal ini, Bupati Rembang, Harno, telah mengajukan permintaan resmi kepada Pertamina agar memperluas akses distribusi BBM bersubsidi, terutama ke desa-desa.