HARIAN MERAPI - Beberapa jenis ayam dikenal awalnya berasal dari luar negeri, namun sudah banyak dipelihara di Indonesia. Antara lain, ayam mangon, bangkok dan birma.
Tak jarang pula ayam-ayam asal luar negeri seperti birma dan mangon dikawinsilangkan, termasuk dikawinsilangkan dengan ayam lokal (kampung) asal Indonesia.
Salah satu penggemar ayam jenis mangon dan birma, yakni Samudi asal Ngentak Seyegan Sleman. Selain ada ayam yang jantan, ada juga betina/babon, sehingga bisa berkembang biak.
Baca Juga: Polsek Tempel Amankan Tiga Orang Pemuda Pelaku Pengedar Uang Palsu
Ia lebih senang memelihara ayam secara alami. Ketika ada babon musim bertelur, dilanjutkan masa mengeram, maka akan mengerami telur-telurnya sendiri.
“Jadi, tak perlu memakai mesin tetas. Setelah telur-telur menetas, anakan dirawat babonnya sendiri, tidak perlu diambil lalu ditempatkan di kotak yang ada lampu penghangat,” ungkapnya, baru-baru ini.
Khusus yang jantan, baik ayam mangon maupun birma, Samudi lebih senang memelihara ataupun mengoleksi yang bulu-bulunya tampil unik, seperti warna wido, hitam kemerahan dan blorok.
Secara gethok tular, ia mengetahui, bahwa habitat asal ayam mangon dari Thailand. Namun, seiring perjalanan waktu dapat tersebar ke berbagai negara di dunia.
Ketika dibudidayakan di Indonesia, tak menutup kemungkinan ada yang kawin silang dengan ayam kampung, sehingga sudah tak mangon asli. Meski demikian tetap punya kekhasan.
Beberapa ciri khas mangon asli, antara lain kaki bersisik, kering dan mayoritas gelap. Bulu-bulu ayam mangon lebat, dan mayoritas warnanya kurang cerah.
“Warna kulit telur mangon, sama dengan ayam-ayam kampung biasa maupun bangkok. Tapi, kalau ayam birma warna kulit telurnya kebiruan mirip telur bebek,” jelasnya.
Sedangkan beberapa ciri ayam birma lainnya, lanjut Samudi, postur tubuhnya proporsional, kekar dan cukup besar. Postur tubuh ini menjadikan banyak penggemar ayam tertarik memelihara maupun mengoleksi.