HARIAN MERAPI - Para pedagang di Pasar Wates, mulai dibiasakan bertransaksi non tunai melalui Sistem Transaksi Digital 'Gitarku'.
Selain mempermudah transaksi jual beli, sistem Gitarku ini juga diklaim bisa mencegah kebocoran retribusi pasar.
Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo, Riyadi Sunarta menjelaskan, saat ini masyarakat cenderung melakukan transaksi non tunai.
Baca Juga: Doni Saputro, Mantan Vokalis Seventeen Rilis Ulang 'Cobalah' dengan Nuansa Baru
Dengan pemberlakuan transaksi non tunai di pasar tradisional melalui Gitarku, diharapkan daya beli di pusat perbelanjaan ini bisa meningkat.
"Sebab dengan Gitarku, transaksi jual beli menjadi lebih mudah," kata Riyadi dalam peluncuran Sistem Transaksi Digital 'Gitarku' di Pasar Wates, Kamis (26/6/2025).
Ia menjelaskan, Gitarku bisa dimanfaatkan untuk para pedagang pasar tradisional dalam transaksi jual beli.
Misi yang tidak kalah penting dari peluncuran sistem ini adalah mencegah kebocoran penerimaan daerah.
Baca Juga: Kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi, polisi minta pendapat hukum dari 7 ahli
Sebab, retribusi jasa umum pelayanan pasar menjadi salah satu sumber penerimaan daerah saat ini.
"Kami melihat realisasi penerimaan pendapatan dari retribusi pasar belum optimal," tegasnya.
Selain di Pasar Wates, sistem Gitarku juga diluncurkan di Pasar Bendungan.
Baca Juga: Konsisten Salurkan FLPP, BRI Dukung Akses Hunian Terjangkau untuk Masyarakat
Ke depan, program tersebut akan diperluas agar bisa menyentuh seluruh pasar tradisional di Kulon Progo.