Temuan Fosil Gajah Purba di Situs Patiayam Kudus Dibuat Replika untuk Objek Wisata

photo author
- Selasa, 17 Juni 2025 | 08:00 WIB
Dua pekerja tengah mengoleskan cairan silicon untuk pencetakan fosil purba (casting fossil) untuk dibuatkan replikasi karena nantinya lokasi temuan fosil gajah purba di petak 21 kawasan Situs Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, dijadikan destinasi wisata baru, Senin (16/6). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Dua pekerja tengah mengoleskan cairan silicon untuk pencetakan fosil purba (casting fossil) untuk dibuatkan replikasi karena nantinya lokasi temuan fosil gajah purba di petak 21 kawasan Situs Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, dijadikan destinasi wisata baru, Senin (16/6). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

HARIAN MERAPI - Penemuan fosil gajah purba di Situs Patiayam Desa Terban, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang kondisinya hampir utuh mulai dilakukan pencetakan fosil purba (casting fossil) untuk dibuatkan replikasi karena nantinya lokasi temuan dijadikan objek wisata.

"Dari hasil casting tersebut nantinya akan dibuatkan replika untuk ditempatkan di lokasi temuan. Sedangkan fosil asli akan disimpan di museum agar lebih awet dan tidak mudah rusak," kata Koordinator Lapangan Ekskavasi Fosil Gajah Purba Situs Patiayam Kudus Dama Qoriy Arjanto dilansir ANTARA saat ditemui di sela-sela melakukan penggalian di petak 21 kawasan Situs Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Senin (16/6).

Baca Juga: Fosil gading gajah purba sepanjang 2,5 meter ditemukan di Situs Patiayam Kudus

Ia mengungkapkan fosil gajah tersebut tidak memungkinkan ditempatkan di lokasi temuannya, karena berada di alam terbuka. Sedangkan proses pencetakannya baru berjalan tiga hari dan membutuhkan waktu hingga dua pekan.

Setelah proses penggalian fosil selesai, maka nantinya akan dibuatkan replika, display, dan papan informasi soal fosil gajah purba elephas hysudrindicus yang diperkirakan hidup antara 800.000 sampai 450.000 tahun yang lalu.

"Fosil gajah tersebut juga ditaksir hidup semasa dengan gajah purba lainnya berjenis stegodon yang fosilnya juga ditemukan di Situs Purbakala Patiayam," ujar Dama Qoriy Arjanto dari Departemen Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Baca Juga: Keberadaan Goa Braholo di Rongkop Gunungkidul jadi saksi bisu kehidupan manusia purba

Untuk proses penggalian yang dimulai sejak 9 Juni dan akan berakhir pada 24 Juni 2025, lanjutnya, saat ini baru mencapai 25 persen. Sehingga perlu penggalian lebih dalam lagi.

Hasil sementara yang mulai nampak, sambungnya, tulang-tulangnya, mulai dari tulang belakang, rusuk, kaki, lengan, gigi, dan rahang bawah.

"Keputusan dari para peneliti saat ini yaitu menampakkan terlebih dahulu fosil yang terpendam di dalam tanah. Selebihnya untuk pengangkatan, kami perlu mendiskusikannya bersama para peneliti lainnya," ujarnya.

Baca Juga: Ikut Aksi Global March to Gaza, Zaskia Adya Mecca Ungkap Pengalaman Mencekam dan Sempat Dikepung Aparat Mesir

Proyek ekskavasi tersebut, merupakan buah kerja sama dari sejumlah lembaga. Selain Center for Prehistory and Austronesian Studies (CPAS), juga melibatkan UGM, BRIN, Balai Pelestarian Kebudayaan, Yayasan Dharma Bakti Lestari, dan Museum Patiayam Kudus.

Dengan rencana tersebut, maka pengunjung tidak hanya sekadar melihat koleksi fosil purba yang ada, melainkan bisa langsung ke lokasi penemuan untuk mengetahui jenis lapisan tanahnya sehingga bisa menjadi bahan edukasi, terutama terhadap pelajar maupun mahasiswa.

Baca Juga: Prabowo Bakal Teken Aturan Baru soal Batas Wilayah Imbas Polemik 4 Pulau Aceh-Sumut

Sementara jumlah temuan fosil purba dari Situs Patiayam hingga kini mencapai 10.147 fragmen, sedangkan yang dipamerkan melalui ruang pamer di museum baru 200-an fragmen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X