Transaksi belanja narkoba ilegal di Indonesia capai Rp524 triliun per tahun

photo author
- Selasa, 13 Mei 2025 | 13:45 WIB
Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom (kanan) dalam pertemuan dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas (kiri) Rachmat Pambudi (kiri) di Jakarta, Jumat (9/5/2025).  (ANTARA/HO-BNN RI )
Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom (kanan) dalam pertemuan dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas (kiri) Rachmat Pambudi (kiri) di Jakarta, Jumat (9/5/2025). (ANTARA/HO-BNN RI )

HARIAN MERAPI - Potensi nilai transaksi belanja narkoba ilegal di Indonesja mencapai Rp524 triliun per tahun.

Sekretaris Utama BNN Inspektur Jenderal Polisi Tantan Sulistyana, mengatakan hal itu melalui keterangan tertulis yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (13/5/2025).

"Oleh karena itu, dalam rencana strategis periode 2025—2029, BNN berencana untuk melakukan penguatan sumber daya dan infrastruktur agar dapat lebih optimal dalam menangani permasalahan narkoba," katanya, sperti dilansir Antara

Dalam pertemuan dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas di Jakarta, Jumat (9/5), Sekretaris Utama BNN Irjen Pol. Tantan menyampaikan perkembangan ancaman narkoba kini makin kompleks dan mengkhawatirkan, baik dari sisi prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia maupun di dunia.

Baca Juga: Polemik Resto Kafe VIP Bar Salatiga, Ini Penjelasan Pengusaha dan Tim Pengacaranya, Investasi Sudah Capai Rp 7 Miliar

Irjen Pol. Tantan menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari Strategi BNN 2025—2029 dengan tajuk Bersih Narkoba untuk SDM Unggul Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 adalah menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan bebas dari pengaruh narkoba.

Hal tersebut menjadi langkah penting dalam mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045 dengan SDM yang sehat dan berkualitas.

Selain itu, dia menuturkan kebijakan dan strategi BNN dalam menangani masalah narkoba mencakup penguatan kolaborasi, penguatan intelijen pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN), penguatan wilayah pesisir dan perbatasan negara, penguatan kerja sama dengan negara perbatasan, tematik dan ikonik, serta penguatan sumber daya dan infrastruktur.

Kendati demikian, Sekretaris Utama BNN tak menampik terdapat tantangan dalam pelaksanaan tugasnya, termasuk keterbatasan SDM, sarana dan prasarana, hingga keterbatasan anggaran.

Baca Juga: Tembus 111.000 ton, Bulog Kanwil Yogyakarta sewa gudang tambahan

Dalam kesempatan yang sama, Penasihat Menteri PPN Noor Marzuki menyoroti besaran angka potensi transaksi belanja narkoba ilegal lantaran sangat fantastis jika dibandingkan dengan kebutuhan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2025 sebesar Rp71 triliun.

Noor Marzuki lantas menganalogikan negara membutuhkan Rp71 triliun untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak sebagai upaya pencegahan tengkes atau stunting dan mendukung tumbuh kembang generasi muda secara optimal.

Namun, di sisi lain terdapat perputaran uang sebesar Rp524 triliun per tahun dalam perdagangan narkoba ilegal yang justru berpotensi menghancurkan masa depan anak-anak Indonesia.

Oleh sebab itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy sependapat bahwa narkoba merupakan permasalahan serius yang harus segera ditangani secara sistematis dan komprehensif.

Baca Juga: Ruben Amorim Takut Manchester United Kehilangan Identitas sebagai Klub Besar

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X