HARIAN MERAPI - Kota Salatiga, Jawa Tengah merupakan sebuah kota yang memiliki karakteristik yang unik dan beda dengan daerah lain.
Kota yang memiliki 4 kecamatan dengan luas kurang lebih hanya 57 km persegi ini, memiliki nama yang dikenal di Indonesia.
Kota heterogen dan tertua nomor dua setelah Palembang ini juga berada di letak yang strategis di persimpangan dua kota besar di Jawa Tengah, Semarang-Solo dan wilayah Provinsi Yogyakarta.
Salatiga saat ini merupakan kota jasa dan perdagangan sehingga pasar di Salatiga menjadi urat nadi perekonomian yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Baca Juga: Ini yang wajib diketahui orang tua, tidur berkualitas bantu fisik dan otak anak berkembang lebih baik.
Pasar tradisional di Salatiga ternyata memiliki andil besar dalam perekonomian di Salatiga dalam meningkatkan dan sumbangsih Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan toko-toko modern seperti mall dan lainnya.
Bahkan uniknya, di Salatiga satu lokasi saling berdekatan ada 8 pasar di pusat Kota Salatiga yakni di Jenderal Sudirman.
Di Kawasan ini, ada Pasa raya I, Pasa raya II, Pasar Ayam, Pasar Blauran I dan II, Pasar Pagi, Shoping Center dan eks hasil.
Salatiga memiliki pemasukan PAD yang diandalkan adalah jasa perdagangan termasuk pasar di dalamnya.
Baca Juga: Lomba Kirab Budaya Bregada Warnai Hari Jadi ke-77 Kalurahan Sendangadi Sleman
Jika Anda ke Salatiga, berada di Jalan Jenderal Sudirman lalu menikmati jala-jalan di pasar maka akan bisa menikmati 8 delapan pasar sekaligus dengan berbagai jenis berjualan.
Jika ingin belanja sayur segar, umbi umbian bisa di Pasar Blauran dan Pasar Pagi yang banyak dipasok dari para pedagang dari lereng Gunung Merbabu penghasil sayur.
Namun jika nongkrong dna melihat barang dagangan mulai alat pertanian dan lainnya bisa berkunjung ke shoping center dan pasar loak. Yang pasti 8 pasar tradisional bisa buat jalan jalan di Kota Salatiga.*
