Sejumlah peserta Syawalan dan Sarasehan yang mengenakan pakaian tradisional dipanggil maju oleh Faizal untuk semacam peragaan busana sekaligus dikomentari/dinilai.
Antara lain, seputar surjan, blangkon, keris, hingga motif batik jarik yang dikenakan. Ia pun memaparkan beberapa kekhasan serta makna beberapa motif batik.
Sejumlah pengalaman mengenakan busana panatacara pun disampaikan Faizal, termasuk pula sejarah ia menerjuni bidang panatacara hingga saat ini.
“Awalnya, saya disuruh jadi dalang wayang kulit saat peresmian kelompok ternak ayam kampung. Lalu, ditugasi pula menjadi panatacara nikahan tetangga, akhirnya gethok tular,” ujar Faizal.
Baca Juga: Peruntungan Shio Ayam berlaku besok Sabtu 26 April 2025, tunjukkan permainan yang adil dan toleransi
Sedangkan Jack Haryanto berpesan, antara lain pentingnya menjaga kekompakan, guyub-rukun dan sesama panatacara menghindarkan jor-joran maupun saling menjelekkan.
“Digelarnya Syawalan seperti ini banyak manfaatnya, bahkan bisa saling mendukung untuk berkembang, maju bersama dan memupuk semangat gotong royong alias gugur gunung,” tutur Jack.*