Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia berkunjung ke perusahaan milik eks pekerja migran Indonesia di Godean

photo author
- Rabu, 16 April 2025 | 19:50 WIB
Suasana kunjungan Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding di lokasi usaha milik Bambang S, eks pekerja migran Indonesia.  (Sulistyanto)
Suasana kunjungan Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding di lokasi usaha milik Bambang S, eks pekerja migran Indonesia. (Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mempunyai beberapa agenda penting saat berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (16/4/2025).

Salah satunya, menjelang sore hari berkunjung ke lokasi perusahaan (UMKM) Jempol Food milik eks pekerja migran Indonesia, Bambang Sutrisno di Sidokarto Godean Sleman.

Menteri P2MI, Karding meninjau langsung pembuatan produk seperti kulit lumpia, dimsum, pangsit, rolade, mie telur dan galantin. Bahkan ramah tamah pula dengan Bambang dan sejumlah karyawan setempat.

Baca Juga: Aksi Cabul Dokter Kandungan yang Viral Terjadi Bukan pada Tahun 2025, Kini Sudah Dilarang Praktik di Seluruh Wilayah Garut

Selain itu Menteri Karding ramah-tamah dengan beberapa rekan Bambang yang juga eks pekerja migran Indonesia, seperti Sukardi asal Kulonprogo, Rusmini asal Bantul, M Nasihuddin dan Nur Hasanah asal Sleman.

Dalam kesempatan tersebut, Karding merasa terharu dengan para eks atau purna pekerja migran Indonesia, sudah tak bekerja di luar negeri, lalu bisa menciptakan usaha mandiri dan sukses.

“Apalagi juga bergabung dalam suatu kelompok atau komunitas eks pekerja migran Indonesia, bisa saling memberi semangat, menularkan ilmu dan pengalaman untuk menjalankan usaha dengan sebaik mungkin,” paparnya.

Suatu hal membanggakan pula, lanjut Karding, ia dapat datang di lokasi usaha milik Bambang, ada pula purna pekerja migran lain seperti menerjuni budidaya tanaman anggur, kuliner serta rumah potong ayam.

Baca Juga: Update Skandal Suap Vonis Lepas Korupsi CPO: Tersangka Baru di PT Wilmar Diduga Beri Arif Nuryanta Rp60 M

“Pengalaman bekerja di luar negeri, dapat juga diterapkan ketika membuka usaha mandiri seperti managemen keuangan, perhatian kepada karyawan-karyawati, adanya asuransi kesehatan hingga tabungan pensiun seperti telah diterapkan di Jempol Food,” urai Karding.

Lelaki kelahiran Donggala Sulawesi Tengah ini menambahkan, suatu saat akan berkunjung pula ke usaha-usaha mandiri yang telah diterjuni oleh eks pekerja migran Indonesia yang ada di DIY.

Sedangkan Bambang antara lain menceritakan, usaha yang dimiliki, sebagai perintis adalah temannya. Namun, karena temannya terjerat hutang lalu ia membantu dengan satu unit mobil.

Baca Juga: BRI Proaktif Dalam Pelayanan Haji, Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025

Dengan catatan, ia dapat memperoleh ilmu pembuatan kulit lumpia dan peralatannya. Seiring perjalanan waktu, usaha dapat berkembang, bahkan bisa berinovasi dengan beragam produk lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X