4 Dosen UMY laksanakan pendampingan pengelolaan keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia di Taiwan

photo author
- Jumat, 29 Maret 2024 | 16:20 WIB
Dosen UMY dan sebagian PMI di Taiwan (peserta pendampingan pengelolaan keuangan) saat foto bersama.  (Dok. UMY)
Dosen UMY dan sebagian PMI di Taiwan (peserta pendampingan pengelolaan keuangan) saat foto bersama. (Dok. UMY)

HARIAN MERAPI - Empat dosen asal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melaksanakan pengabdian terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Taiwan.

Empat dosen UMY tersebut, tiga berasal dari Program Vokasi dan satu dari Prodi International Program of Accounting (IPACC). Mereka melaksanakan pendampingan dalam meningkatkan pengelolaan keuangan bagi para PMI di Taiwan.

Adapun empat dosen UMY yang melakukan pendampingan PMI di Taiwan tersebut, yakni Linda Kusumastuti Wardana, S.Pd., M.Sc, Nur Hudha Wijaya, S.T., M.Eng dan Andika Wisnujati., S.T., M.Eng., P.h.D. dari Program Vokasi.

Baca Juga: Fantastis ! Gratifikasi dan TPPU mantan hakim agung Gazalba Saleh capai Rp 9 miliar, ini penjelasan KPK

Sedangkan satu dosen dari Prodi IPACC UMY, yakni Fitri Wahyuni, S.E., M.Sc. Inisiasi pengabdian internasional tersebut merupakan fokus UMY dalam meningkatkan internasioanalisasi dosen maupun mahasiswa.

Menurut Linda, pelaksanaan pengabdian di Taiwan tersebut berlangsung selama dua hari, belum lama ini. Dua tempat sebagai pusat kegiatan, terutama di Mushola Asia University Taichung dan Majid Taichung, Taiwan.

“Kami bekerja sama pula dengan Ikatan Muslim Indonesia Taiwan, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan dan Pimpinan Cabang Luar Negeri (PCLN) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Taiwan,” ungkap Linda.

Selain itu, juga bekerja sama dengan Forum Mahasiswa Muslim Indonesia Taiwan (Formmit) serta Asia University sebagai mitra kolaborator pada pengabdian tersebut.

Baca Juga: Timnas AMIN Ungkap Alasan Ingin Hadirkan Empat Menteri Jadi Saksi

Dijelaskan Linda, tantangan yang dirasakan selama pengabdian berlangsung, yakni masalah koordinasi dengan para PMI dan kolaborator Asia University terkait teknis dan bahasa.

Namun, ia juga langsung memberi solusi pada permaslahan tersebut. Termasuk pula adanya beberapa kendala dari segi komunikasi, koordinasi serta teknis.

“Apalagi ada beberapa PMI yang takut ketika diminta mengisi kuisioner survey, jadi kami harus ada effort untuk menjelaskan. Solusinya kami membuat dua kuisioner dengan bahasa Indonesia dan Inggris,” urainya.

Baca Juga: Kontrak STY Ditentukan Usai Piala Asia U-23 2024, Menpora Sepakat dengan Keputusan PSSI

Linda berharap dengan diadakannya pengabdian internasional tersebut bisa memberikan manfaat dan meningkatkan pentingnya pengelolaan keuangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X