HARIAN MERAPI - Pertamina melakukan investigasi secara internal terkait dugaan BBM yang tercampur air di SPBU 4457429 Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan, Selasa (8/4), mengatakan investigasi dilakukan pada pihak SPBU dan awak mobil tangki (AMT) yang melakukan pengantaran produk BBM ke SPBU tersebut.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk memperkuat investigasi tersebut.
Baca Juga: Prabowo dan Megawati Bertemu di Teuku Umar
"Apabila ada oknum yang terbukti melanggar, kami tidak akan segan untuk memberikan sanksi kepada yang terlibat hingga menyerahkan kasusnya kepada kepolisian atau yang berwajib," katanya dilansir dari ANTARA.
Akibat peristiwa tersebut, menurut dia, sementara penyaluran BBM di SPBU tersebut dihentikan untuk dilakukan pembersihan secara menyeluruh.
"Ini dilakukan sampai nanti dinyatakan aman untuk menyalurkan BBM kembali," katanya.
Terkait dengan pengecekan oleh Pertamina ke SPBU tersebut, dikatakannya, terakhir dilakukan pada Senin (7/4) pada pukul 08.04 WIB.
"Saat itu didapati hasil yang aman sesuai standar kualitas spesifikasi setiap produk BBM," katanya.
Sementara itu, dikatakan dia, konsumen bisa melakukan pengisian BBM di SPBU Pertamina terdekat dengan radius 5-7 km dari SPBU tersebut.
Baca Juga: Kasus kekerasan seksual dilakukan guru besar UGM, ini langkah yang ditempuh Kemdiktisaintek
"Di antaranya ada di SPBU 4457414 Belangwetan dan SPBU 4457403," katanya.
Kasatreskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa mengatakan penutupan dilakukan sebagai tindak lanjut laporan masyarakat terkait BBM tercampur zat lain atau air yang mengakibatkan kendaraan mogok atau mati.
"Kami cek di tempat pengisian tersebut dari noken tercampur zat lain dari BBM Pertalite," katanya.