HARIAN MERAPI - Gereja Santo Antonius merupakan salah satu gereja di wilayah Kabupaten Magelang yang berada di Jl. Kartini No 3, Muntilan. Keberadaan gereja ini sangat penting artinya terkait dengan sejarah perkembangan Misi Katolik di Tanah Jawa.
Dari gereja ini lahir generasi perintis penginjilan di Pulau Jawa, bahkan sampai ke luar Pulau Jawa.
Di samping itu, dari tempat ini pula Misi Katolik bagi Orang Jawa bisa berkembang. Keberhasilan Misi Katolik ini, karena kala itu gereja St. Antonus di Muntilan ini sebagai pusat Misi Katolik untuk pribumi.
Baca Juga: Ditinggal mudik Lebaran, Polres Sukoharjo patroli pemukiman warga
Sebab gereja lain di wilayah ini ketika itu hanya untuk melayani umat Katolik bangsa Belanda atau Indo.
Gereja Santo Antonius berdiri tidak jauh masanya dengan berdirinya dua gereja lainnya di wilayah Magelang, sekitar tahun 1890 atau awal tahun 1900-an.
Kota kecil Muntilan, termasuk Gereja Santo Antonius merupakan tempat kegiatan Rama Van Lith berkarya menyebarkan agama Katolik di Pulau Jawa.
Sejak tahun 1897 sampai 1940, umat Katolik yang dibaptis di Gereja Santo Antonius Muntilan berjumlah 397 umat.
Gedung gereja Katolik tersebut merupakan bangunan yang paling bersejarah yang dibangun pada masa Rama Frans van Lith pada tahun 1914.
Rama van Lith seorang pastor dari Negeri Belanda yang mengabdi untuk menyebarkan agama Katolik di Tanah Jawa.
Karya bangunan gereja ini dirancang oleh arsitek terkenal Hulswit, Fermont dan Cuypers. Pembangunan gereja St. Antonius dimulai tahun 1913, yang diharapkan selesai tahun 1914.
Namun karena pembangunanya lambat, gedung gereja tersebut diresmikan pada tanggal 25 Maret 1915 oleh Mgr. Luypen.
Dan pada tanggal 30 Desember 2018, bangunan Gereja Santo Antonius ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.