Menurutnya, suatu kenangan penting dan menarik pula saat ia dan sejumlah sanak saudara dapat mengikuti prosesi Pengukuhan, dilanjutkan Tasyakuran Guru Besar, anak sulung dan menantunya di UGM.
“Alhamdulillah, semua acaranya berlangsung lancar. Saya juga bisa bertemu langsung dan salam-salaman dengan beberapa dosen, Guru Besar maupun pejabat UGM,” ungkapnya, baru-baru ini.
Dijelaskan Hj Djumanah, Agung merupakan sulung dari dua bersaudara. Sejak sekolah maupun kuliah sudah sering berprestasi, seperti juara bidang mata pelajaran hingga juara pidato.
“Ketika masih SMP-SMA senang juga membeli buku-buku agama pakai uang sendiri. Ia berangkat sendiri ke Pasar Godean. Alhamdulillah, akhirnya bisa juga menjadi juru dakwah dan banyak diundang di mana-mana,” papar Hj Djumanah.
Ditambahkan, pada Bulan Syawal tahun ini, jadwal Prof Agung mengisi pengajian Syawalan cukup padat. Sehingga pulang ke Moyudan (menjenguk ibunya/sanak-saudara), tak menentu waktunya.*