HARIAN MERAPI- Beberapa jenis sapi populer dijadikan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha di Indonesia. Salah satunya yakni simmental yang berasal dari Swiss.
Seiring perjalanan waktu, sapi jenis simmental banyak dikembangbiakkan di Indonesia, bahkan disenangi para peternak sapi sebab punya banyak keunggulan.
Seperti diungkap pemilik sapi simmental asal Sidokarto Godean Sleman, M Abdurrohman, saat ini ia sudah menyiapkan tiga ekor simmental untuk dijadikan hewan kurban.
Baca Juga: Ini kiat yang bisa dilakukan ketika teman mengalami perundungan di sekolah, jangan hanya diam
“Yang jelas, simmental termasuk jenis sapi yang mudah untuk dijual mendekati Idul Adha. Pertumbuhannya juga cepat, postur bisa tinggi dan besar,” ungkap Rohman, baru-baru ini.
Menurutnya, bobot sapi jantan sekitar satu ton sering menjadi pilihan para pejabat ataupun sohibul kurban yang berduit banyak. Selain itu, simmental termasuk sapi mudah jinak.
Bahkan, ketika sudah disembelih bagian karkas (daging yang melekat pada tulang setelah disembelih dan diambil kepala, lemak, serta jeroannya) beratnya lebih maksimal.
“Soal perawatan sehari-hari, menurut saya juga tidak rumit. Dengan rutin diberi pakan berkualitas dan kebersihan kendang terjaga dapat mendukung pertumbuhan maupun kesehatan sapi,” tandasnya.
Baca Juga: Kabar gembira untuk dosen ASN, tukin 2025 dibagikan pada Juli
Guna mendukung kebersihan kandang, tak jarang ketika menengok dan memberi pakan sapi pada malam hari, ia beserta salah satu puteranya biasa juga membersihkan kotoran sapi di kandang.
Kebetulan kompleks kandang sapi, yakni milik kelompok Sido Manunggal di padukuhannya, berdekatan dengan rumahnya. Ia pun menjadi anggota kelompok ternak sapi tersebut.
Seputar kesehatan, tata cara pemeliharaan, hingga jenis-jenis/manajeman pakan, kelompoknya pernah mendapat binaan dari sejumlah dosen Peternakan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).
Khusunya soal pakan, lanjut Rohman, ia biasa memberi jenis-jenis rumput (hijauan) pada pagi hari, yaitu kisaran pukul 08.00 WIB. Lalu siang hari, sekita pukul 14.00 WIB diberi hijauan lagi.
Baca Juga: IKA Muga 86 gelar buka puasa bersama dan siap berdayakan ekonomi
Lain halnya pada sore hari, sebelum Maghrib, sapi diberi pakan comboran, yaitu campuran bekatul gandum (polar), ampas telo dan kleci. Setelah habis disambung rumput.