Awal Ramadhan harga sembako mulai naik, Komisi B DPRD DIY desak Pemda operasi pasar atasi lonjakan harga

photo author
- Kamis, 6 Maret 2025 | 19:55 WIB
Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari, SE, M.Sc, saat memberikan keterangan pers  (Foto: Samento Sihono)
Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari, SE, M.Sc, saat memberikan keterangan pers (Foto: Samento Sihono)

HARIAN MERAPI - Memasuki minggu pertama ramadhan, beberapa harga komoditas naik cukup tajam, seperti telor dan daging. Hal itu disampaikan Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari, SE, M.Sc.

Kondisi harga barang pokok yang naik ini dikeluhkan tidak hanya oleh pengunjung pasar tradisional namun juga para pedagang. Meskipun ini sebagai fenomena tahunan, namun tetap perlu diambil langkah stabilisasi.

Hal itu setelah, Wulandari melakukan tinjauan lapangan di beberapa pasar tradisional. Pemda perlu segera melakukan operasi pasar dan hadir, harga akan lebih terkendali apabila pasokan barang ditambah.

"OPD harus segera melakukan operasi pasar pada komoditas yang baik tidak wajar. Jangan hanya beras dan minyak goreng, yang lonjak tinggi justru telur," ujar Wulandari, Kamis (6/3/2025).

Baca Juga: Balap liar jelang waktu buka puasa, 118 motor dan penunggangnya diamankan Polres Semarang

Menurut Ndari, sapan akrab upaya stabilisasi harga menjadi penting dilakukan. Kenaikan harga bahan pangan sudah dikeluhkan masyarakat, terlebih para ibu-ibu yang harus mengatur ketat keuangan rumah tangga.

Komisi B bakal memastikan bahwa kebijakan pro rakyat terlaksana dengan baik. DPRD sudah menyetujui anggaran program dan kegiatan peningkatkan kesejahteraan masyarakat dan program stabilisasi harga melalui operasi pasar.

Sebagai Legislatif akan terus mengawasi pelaksanaan kegiatan ini, dan terus menyerap aspirasi warga. Khususnya dari para ibu-ibu yang terkena dampak langsung apabila harga-harga kebutuhan pokok melonjak.

Baca Juga: Lazismu kolaborasi dengan Poroz laksanakan misi kemanusiaan untuk Palestina, ini contoh kegiatan dan wujud bantuannya

"Saya berharap, proses pengadaan bahan operasi pasar sedapat mungkin juga menyerap dari hasil para petani dan peternak lokal. Ini praktik nyata kemitraan ekonomi, sekaligus menjalankan misi stabilisasi harga," katanya.

Menurutnya, proses operasi pasar selain prioritas pada titik-titik strategis di wilayah kapanewon yang jumlah warga miskin masih banyak. Proses pengadaan sedapat mungkin menyerap hasil produksi petani dan peternak lokal.

"Tujuannya apa, dapat terbangun simbiosis mutualisme," pungkasnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X