Sebagai bagian dari inisiatif ini, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pangan dalam membantu logistik program MBG.
Selain itu, perguruan tinggi juga akan berperan dalam pengembangan pertanian guna memastikan ketersediaan pangan.
"Jadi fungsi dari kampus adalah meningkatkan pendampingan, baik di bidang pertanian maupun perkebunan, sehingga solusi yang dibuat secara lokal bisa mengatasi masalah distribusi di desa-desa," tambahnya.
Industrialisasi Desa untuk Mendukung Program MBG
Baca Juga: Kejari Sukoharjo Temukan Nilai Kerugian Akibat Dugaan Korupsi PD Percada Sukoharjo Rp 10,6 Miliar
Kemendikti Saintek telah menjajaki kerja sama dengan Sekretariat Wakil Presiden dalam upaya melakukan industrialisasi desa.
Salah satu fokus riset dalam program ini adalah pengembangan alat penyimpanan dan pengolahan makanan untuk mendukung MBG.
"Jadi di industrialisasi desa ini, karena dari program MBG ini kan sebetulnya membutuhkan alat-alat untuk penyimpanan makanan dan juga pengolahan makanan. Ini juga sangat penting karena biasanya alat-alat ini kita supply dari luar negeri," kata Fauzan.
Untuk mempercepat inovasi ini, Kemendikti Saintek juga akan mendorong perguruan tinggi vokasi agar berperan dalam program MBG.
Perguruan tinggi vokasi akan menjalin kerja sama dengan UMKM dalam membantu memasok kebutuhan program MBG.
"Jadi supaya bisa dikembangkan kerja sama antara perguruan tinggi, perguruan tinggi vokasi dengan UMKM,” ucapnya tegas.
“Jadi UMKM kita tingkatkan nilai tambahnya supaya nanti bisa menghasilkan alat-alat yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan," pungkasnya. *