Kenalkan Saanen, Kambing Perah yang Cocok Mengisi Wahana Wisata

photo author
- Minggu, 2 Februari 2025 | 21:20 WIB
 Kambing perah jenis saanen yang berada di salah satu wahana wisata kompleks Puri Mataram, Sleman.  (Foto: Sulistyanto)
Kambing perah jenis saanen yang berada di salah satu wahana wisata kompleks Puri Mataram, Sleman. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Beberapa jenis kambing yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia, populasi awalnya dari luar negeri. Salah satunya, yakni kambing saanen.

Jenis kambing ini berasal dari Lembah Saanen, Swiss dan seiring perjalanan waktu dapat menyebar ke berbagai negara. Khususnya di Indonesia, Saanen dikenal sebagai kambing perah.

Artinya, banyak dipelihara untuk dapat menghasilkan susu kambing. Selain dapat dikonsumsi masih segar, susu kambing saanen bisa pula diproses menjadi wujud bubuk maupun aneka jenis olahan.

Baca Juga: Mengenal Ayden Heaven, bek muda Arsenal yang nyeberang ke Manchester United

Tak jarang pula, saanen dikawinsilangkan dengan jenis kambing lain seperti dengan peranakan ettawa maupun kambing kacang, sehingga anakannya sudah bukan saanen murni.

Hal tersebut seperti diungkap Kepala Unit Wahana Wisata Puri Mataram, Tridadi, Sleman, Tori Wibowo, baru-baru ini. Bahkan, di kompleks Puri Mataram juga ada Wahana Kambing Saanen.

“Berdekatan dengan Aglaonema Park, saat ini ada beberapa jenis satwa yang juga biasa disambangi pengunjung Puri Mataram, misalnya ada rusa dan kambing saanen,” ungkap Tori.

Baca Juga: Yura Yunita Ajak Suami Duet 'Bercinta Lewat Kata' di Konser Bingah

Selain itu, sebutnya, masih ada jenis satwa lain seperti kelinci, marmut, kura-kura, biawak, merak biru, ayam pheasant, puter, merpati dan ikan terapi.

Bahkan, ada satwa kuda yang dapat dinaiki berkeliling kawasan Puri Mataram. Sama halnya dengan kuda, saat musim liburan dan akhir pekan, kereta yang ada miniatur gajah maupun gorila juga menjadi daya tarik tersendiri.

Ditambahkan Tori, khusus Wahana Kambing Saanen diusahakan bisa memberi rasa nyaman pula bagi kambing-kambing. Antara lain, tanahnya tertutup rumput serta diberi tempat berteduh.

Baca Juga: Inilah tata cara lakukan cek kesehatan mental gratis

Pagar dibuat tidak tinggi, sehingga pengunjung dapat berswafoto dengan saanen, sebab biasa pula kambing-kambing mendekati pengunjung, sebab termasuk satwa jinak.

“Mendekati petang, kambing saanen kami pindah ke kendang panggung. Jadi kalau malam tidak berada di kompeks Wahana Kambing Saanen,” terangnya.

Adapun pakan rutin untuk saanen, lanjut Tori, dalam sehari diberi pakan jenis comboran satu kali, yaitu campuran bekatul gandum (polar) dengan bekatul padi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X