HARIAN MERAPI - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Godean Sleman menyelenggarakan Baitul Arqom (BA) bagi pimpinan dan majelis PCM setempat selama dua hari, Ahad-Senin (26-27/1/2025).
Baitul Arqom yang dipusatkan di BBPPMPV Seni Budaya Yogyakarta kawasan Ngaglik Sleman tersebut bersinergi dengan sejumlah pihak seperti Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Godean.
Kegiatan pada hari pertama, antara lain Pembukaan Baitul Arqom PCM Godean, Orientasi/Pretest BA, penyampaian Materi I dan II serta Forum Group Discussion (FGD).
Dalam sambutannya, Ketua PCM Godean, Haris Darmawan menjelaskan bahwa sebagian kita bermuhammadiyah, bisa karena orang tua kita Muhammadiyah.
Baca Juga: Cerita Mistis Pak Iswandi 5: Batu sebesar kepala manusia dilumat-lumat seperti lempung
“Atau karena kita bekerja di Muhammadiyah. Namun yang jelas, dengan bermuhammadiyah dan pimpinan serta majelis di PCM berupaya dapat mencerahkan masyarakat sesuai tuntunan dan pedoman Muhammadiyah,” paparnya.
Sedangkan Ketua PDM Sleman, H. Harjaka SAg SPd MA mengungkapkan, dengan Baitul Arqom mengikuti sejarah untuk bermalam di rumah Arqom. Dan, bermuhammadiyah itu mengamalkan Surat Ali Imron ayat 104 dengan arti sebagai berikut:
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Selain membuka kegiatan BA PCM Godean, H. Harjaka juga menyampaikan Materi I dengan tema, Tauhid dan Aplikasinya dalam Kehidupan. Adapun Materi II disampaikan oleh Hasanudin MPd tentang Peneguhan Ideologi Muhammadiyah.
Baca Juga: Ditpolairud Polda Metro Jaya kerahkan 154 personel dan 10 kapal bongkar pagar laut
Sementara itu Penguatan Risalah Islam Perempuan Berkemajuan PCA Godean dilaksanakan dua sesi, pertama dengan pembicara H. Isnawan, SE (Penguatan Ideologi), dan kedua oleh Dr. Misma Kasim, MA (Risalah Islam Perempuan Berkemajuan.
Saat menyampaikan materi, Harjaka menjelaskan, seorang muslim wajib mengimani akan keesaaan Allah SWT dan tak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah SWT.
“Dari pengertian Tauhid menurut istilah yang telah kita ketahui bersama, maka kita telah mengetahui bahwa Tauhid terbagi menjadi tiga, yaitu Tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ wa Shifat,” urainya.
Tak berselang lama setelah Materi II, dilanjutkan FGD dengan tema, Pengelolaan Cabang Ranting Berkemajuan sampai sekitar pukul 22.00 WIB. Lalu istirahat, dan kegiatan pada hari kedua dimulai sejak dini hari.
Baca Juga: Suami yang shaleh kunci keberkahan hidup berkeluarga