HARIAN MERAPI - Aksi genosida Israel terhadap warga Palestina masih berlangsung tanpa ada yang bisa mencegah.
Pemerintah Qatar menyebut upaya mdiasi untuk menghentikan genosida Israel terhadap rakyat Palestina masih terus diupayakan.
Dalam pernyataan resminya, Selasa (7/1) Pemerintah Qatar mengatakan bahwa perundingan untuk mengakhiri genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza masih terus dilakukan, tetapi tidak dapat menetapkan batas waktu untuk mencapai keputusan.
Baca Juga: Permintaan masyarakat meningkat, harga cabai rawit merah di Sukoharjo sentuh Rp 90.000 per kilogram
Pernyataan itu disampaikan penasihat perdana menteri Qatar dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed Al-Ansari, saat pengarahan mingguan di ibukota Doha, dengan mengutip pernyataan resmi kementerian.
“Qatar selalu percaya pada perlunya melanjutkan upaya-upaya ini, tidak peduli seberapa sulitnya keadaan,” katanya.
Al-Ansari menegaskan bahwa perundingan masih dalam tahap teknis dan memastikan komitmen Qatar untuk melanjutkan mediasi meski banyak tantangan.
Baca Juga: Kabar gembira bagi calon jamaah haji dan umroh, Arab Saudi siap beri layanan kelas dunia
Sebelumnya pada Jumat (3/1) lalu, delegasi Israel kembali ke Doha untuk melanjutkan perundingan tak langsung dengan kelompok Palestina Hamas yang dimediasi Qatar dan Mesir dengan tujuan menyelesaikan pertukaran tahanan dan mencapai gencatan senjata.
Al-Ansari mengatakan bahwa perwakilan tiap pihak bertemu secara reguler di Doha dan Kairo namun memperingatkan bahwa tidak ada jadwal atau harapan khusus untuk negosiasi tersebut.
"Kami akan mengumumkan langsung hasilnya begitu tercapai," katanya.
Selama lebih dari setahun, Hamas telah menyatakan siap untuk menuntaskan kesepakatan dan bahkan menyetujui usulan Presiden AS Joe Biden pada Mei 2024.
Baca Juga: Tingkatkan Kepatuhan pajak, Presiden Prabowo Bentuk Komite Transformasi Digital
Namun, kepala otoritas pemerintahan Israel Benjamin Netanyahu menarik diri dari perjanjian tersebut, dengan mengajukan syarat-syarat baru, termasuk kelanjutan operasi militer di Gaza dan penolakan penarikan pasukan, sementara Hamas bersikeras pada penghentian penuh permusuhan dan penarikan militer Israel.