Kawah Sileri semburkan lumpur sejauh 40 meter, wisatawan di Dieng tidak masuki wilayah radius 500 meter

photo author
- Senin, 6 Januari 2025 | 17:55 WIB
Tangkapan kamera pemantau (CCTV) Kawah Sileri di Dataran Tinggi Dieng, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, usai menyemburkan lumpur sejauh 40 meter pada hari Senin (6/1/2025) pukul 10.58 WIB.  (ANTARA/HO-PGA Dieng)
Tangkapan kamera pemantau (CCTV) Kawah Sileri di Dataran Tinggi Dieng, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, usai menyemburkan lumpur sejauh 40 meter pada hari Senin (6/1/2025) pukul 10.58 WIB. (ANTARA/HO-PGA Dieng)

HARIAN MERAPI - Kawah Sileri di Dataran Tinggi Dieng, Desa Kepakisan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menyemburkan lumpur sejauh 40 meter.

"Hari ini (Senin), Kawah Sileri terpantau menyemburkan lumpur biasa sejauh 40 meter pada pukul 10.58 WIB," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Aziz Yuliawan saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (6/1/2025).

Menurut dia, semburan lumpur itu tidak berbahaya karena masih berada di dalam radius bahaya Kawah Sileri yang berstatus Waspada (Level II) sejak tanggal 19 Desember 2024 pukul 18.00 WIB, seiring dengan adanya peningkatan aktivitas berupa erupsi freatik dari bagian timur kawah yang terjadi pada tanggal 18 Desember 2024 pukul 15.12 WIB.

Dalam hal ini, kata dia, erupsi freatik itu terekam di seismograf digital dengan durasi gempa sekitar 200 detik dan amplitudo maksimum 42,7 milimeter.

Baca Juga: Berjarak 135 km dari Pusat Kota Garut, Tim Touring Ayo-Promedia Jelajahi Pesisir Pantai Rancabuaya yang Jernih nan Bergradasi Ini

Ia mengatakan erupsi freatik berupa semburan lumpur dengan sebaran ke arah utara-timur sejauh lebih kurang 100 meter, ke arah barat lebih kurang 25 meter, dan ke arah selatan lebih kurang 10 meter.

"Seperti halnya karakter dari suatu erupsi freatik, erupsi ini tidak didahului oleh tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan baik secara visual maupun instrumental berupa kegempaan dan/atau geokimia sebelum terjadinya erupsi karena sumber tekanan yang sangat dangkal," katanya seperti dilansir Antara.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki wilayah radius 500 meter dari pusat Kawah Sileri dan tidak diperbolehkan bermalam di sekitar kawah.

Menurut dia, semburan lumpur pada hari Senin ini merupakan yang pertama terjadi sejak Kawah Sileri berstatus Waspada.

Baca Juga: 3 Hal Penting Bagi Calon Mitra di Program Makan Bergizi Gratis yang Dimulai Hari Ini, dari Syarat hingga Proses Seleksi dari BGN

Pihaknya juga meningkatkan pemantauan aktivitas Kawah Timbang di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara, karena selama ini di Dieng terdapat dua kawah yang sering menunjukkan peningkatan aktivitas, yakni Kawah Sileri dan Kawah Timbang.

"Sementara ini, Kawah Timbang tidak menunjukkan adanya peningkatan aktivitas namun masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki Kawah Timbang dan juga agar waspada saat melakukan penggalian tanah di sekitarnya karena berpotensi terancam gas CO2 beracun, terutama petani yang area pertaniannya berada di KRB (Kawasan Risiko Bencana) Kawah Timbang," katanya.

Kendati terjadi peningkatan aktivitas Kawah Sileri, Aziz mengatakan sejumlah objek wisata di Dataran Tinggi Dieng seperti Kompleks Candi Arjuna dan Kawah Sikidang tetap aman dikunjungi wisatawan karena jaraknya cukup jauh dari Kawah Sileri.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X