HARIAN MERAPI – Bangunan candi dan temuan benda purbakala lainnya juga menjadi daya tarik wisata di Dataran Tinggi Dieng Plateau Jawa Tengah.
Selain unik, bangunan candi dan beberapa benda purbakala dari Dataran Tinggi Dieng Plateau Jawa Tengah bisa memberikan informasi sejarah tentang objek wisata ini.
Candi dan segala peninggalan purbakala seperti arca dan prasasti, jadi bukti pernah adanya peradaban Hindu Kuno di Dieng Plateau Jawa Tengah.
Hingga kini, dinas terkait juga terus berupaya merekonstruksi reruntuhan batu-batu yang disinyalir merupakan bekas candi.
Sementara itu, sejumlah arca dan prasasti batu kini tersimpan dengan baik di Museum Kailasa.
Dan, dari berbagai prasasti serta candi, diketahui peradaban Hindu Kuno Dieng Plateau ada sejak abad 7-8 Masehi. Ini seperti tampak pada bangunan Candi Bima dan Arjuna.
Para ahli memastikan candi-candi itu dibangun pada abad 7-8 Masehi, dengan ciri-cirinya berupa arsitektur India yang masih kuat.
Bentuk Candi Bima menurut kajian BP3 (BPCB) Jawa Tengah bahkan mirip dengan Candi Bhubaneswar di India.
Candi Bhubaneswar dianggap sebagai perkembangan bentuk Kuil ke bentuk Sikhara, atau menara bertingkat.
Candi Bima juga merupakan satu-satunya candi yang mempunyai Kudu sebanyak 24 buah.
Kudu adalah lengkung tapal kuda yang diisi pahatan wajah dewa. Lambang keselamatan dan kejayaan.
Baca Juga: Masyarakat di pesisir selatan Jateng-DIY diminta waspadai banjir rob pada 5-11 Mei