Ungkapan Presiden Prabowo tersebut mendapat sambutan meriah dari ratusan anggota MPR serta kepala negara atau kepala pemerintahan serta utusan khusus dari berbagai negara sahabat yang menghadiri upacara pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI.
Sebagai catatan, kemerdekaan Palestina sesungguhnya sudah diproklamirkan oleh pemimpin PLO (Organisasi Pembebasan Palestina), Yasser Arafat pada 15 November 1988 dalam sidang khusus Dewan Nasional Palestina di Algeria, pada 15 November 1988 silam.
Saat itu, Arafat mendeklarasikan kemerdekaan bangsanya dengan menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota Negara Palestina.
Namun kini, Palestina masih ditindas dan terancam keamanannya oleh Israel yang terus menduduki Gaza dan menciptakan kekacauan di wilayah Tepi Barat.
Baca Juga: Rayakan Natal Bersama, Kereta Bandara Ajak Anak Panti Asuhan Naik Kereta
Sindir Bangsa yang 'Ngajarin' HAM, Namun Soal Gaza Mereka Diam
Dalam kesempatan berbeda, Prabowo juga pernah menyampaikan pidato yang menyinggung bangsa yang kerap mengajarkan HAM kepada Indonesia namun mereka bersikap diam saat kasus pelanggaran terjadi di Gaza, Palestina.
Kala itu, Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era kepemimpinan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
"Ada bangsa tertentu selalu ngajarin (mengajarkan) kita HAM, demokrasi, tetapi di Gaza, ribuan anak, ribuan ibu-ibu dibantai, dibunuh, dibom, mereka diam," singgung Prabowo dalam orasi ilmiah di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 29 Februari 2024 lalu.
Baca Juga: Partai hidup-mati lawan Filipina, STY berharap dukungan dari suporter
Oleh sebab itu, Prabowo menegaskan Indonesia membutuhkan anak-anak muda tangguh, cerdas, dan pintar agar dapat menjadi negara yang mandiri dan tidak bergantung pada bangsa lain.
"Kita butuh anak-anak muda yang cerdas, yang pintar sebagai calon-calon pemimpin. Dalam waktu dekat, saudara bisa saja nanti menjadi pemimpin," tegasnya. *