HARIAN MERAPI - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo terjunkan petugas memantau infrastruktur untuk memastikan kondisi bangunan layak dan tidak terpengaruh cuaca ekstrem. Pemantauan dilakukan mengingat kondisi sekarang curah hujan tinggi dan angin kencang. Pantauan tersebut seperti sasaran jalan dan jembatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo, Senin (16/12) mengatakan, kondisi cuaca sekarang sangat ekstrem dimana terjadi peningkatan curah hujan dan angin kencang. Berbagai bencana alam seperti pohon tumbang, bangunan rusak dan tanah longsor sudah terjadi dibeberapa wilayah.
Ancaman banjir bahkan rawan terjadi mengingat kondisi debit air Sungai Bengawan Solo sangat tinggi. Banjir bisa terjadi kapan saja mengingat curah hujan tinggi dan rawan meluap ke wilayah sekitar.
Baca Juga: Bertanam Kebaikan
DPUPR Sukoharjo melihat kondisi cuaca ekstrem sekarang sudah melakukan antisipasi dengan menerjunkan petugas memantau infrastruktur bangunan daerah. Sasarannya utama seperti jalan dan jembatan. Selain itu masih ada pemantauan infrastruktur lain seperti talud dan tanggul.
Jalan dan jembatan menjadi sasaran utama pemantauan petugas karena bersentuhan langsung dengan fasilitas masyarakat. Kondisi kedua infrastruktur tersebut rawan rusak terdampak cuaca ekstrem.
Kerawanan kerusakan terjadi apabila jalan terdampak banjir atau terendam air dalam waktu lama. Selain itu, jembatan juga bisa rusak karena pengaruh derasnya arus air sungai.
"Kondisi infrastruktur bangunan daerah sampai saat ini masih aman dan layak. Tapi tetap kami antisipasi dengan menerjunkan petugas memantau mengingat cuaca ekstrem curah hujan tinggi dan angin kencang," ujarnya.
DPUPR Sukoharjo juga sudah melakukan pemetaan infrastruktur di wilayah rawan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya. Banjir sangat berpengaruh pada kondisi jalan.
"Sementara laporan belum ada titik jalan terdampak banjir. Hanya beberapa genangan saja karena pengaruh hujan deras. Setelah itu air surut lagi. Tapi dititik tersebut arus lalu lintas sangat padat kendaraan," lanjutnya.
Bowo meminta kepada pihak terkait membantu melakukan pemantauan bersama. Hal ini disebabkan karena faktor keterbatasan petugas yang dimiliki DPUPR Sukoharjo. Disisi lain, jangkauan pantauan sangat luas disemua wilayah di Kabupaten Sukoharjo.
"Infrastruktur daerah ini tersebar disemua wilayah di Kabupaten Sukoharjo jadi perlu pemantauan bersama masyarakat," lanjutnya.
Khusus untuk jembatan, Bowo meminta kepada masyarakat membantu tidak hanya pemantauan saja, tapi juga kepedulian membersihkan sampah. Sebab sumbatan sampah di bawah jembatan sangat berdampak karena kekuatan jembatan.
"Jembatan itu ada kendala di bagian bawah sering ditemukan sampah seperti kayu batang pohon dan bambu. Jadi harus dibersihkan. Sedangkan jalan terhitung aman karena sudah banyak peningkatan jalan dari aspal ke cor beton," lanjutnya.