Bassar al-Assad lengser, para pemimpin Arab khawatir terjadi gejolak di kawasan mereka

photo author
- Minggu, 15 Desember 2024 | 13:25 WIB
Para pemimpin sejumlah negara Arab khawatir akan terjadinya gejolak di negara mereka terkait dengan lengsernya Bashar Assad dari kekuasaan di Suriah, demikian laporan The Washington Post mengutip analisis para pakar, pejabat, dan diplomat.  (ANTARA/Anadolu)
Para pemimpin sejumlah negara Arab khawatir akan terjadinya gejolak di negara mereka terkait dengan lengsernya Bashar Assad dari kekuasaan di Suriah, demikian laporan The Washington Post mengutip analisis para pakar, pejabat, dan diplomat. (ANTARA/Anadolu)

HARIAN MERAPI - Lengsernya Bashar al-Assad dari kekuasaan di Suriah dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak di kawsan negara Arab.,

The Washington Post mengutip analisis para pakar, pejabat, dan diplomat mengungkapkan bahwa para pemimpin sejumlah negara Arab khawatir akan terjadinya gejolak di negara mereka.

Pemimpin Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) dilaporkan khawatir bahwa kejatuhan Assad dapat memicu ketidakstabilan di negara mereka, sebagaimana disampaikan dalam publikasi tersebut.

Seorang diplomat mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa ekspansi kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di Suriah, khususnya, menjadi ancaman bagi Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi.

Baca Juga: Seorang dokter koas dianiaya di kafe di Palembang, ini sebabnya

Laporan tersebut mencatat bahwa negara-negara Arab menyikapi perkembangan di Suriah dengan hati-hati.

Mereka tengah mencari cara untuk memengaruhi situasi serta memahami apakah mungkin untuk menahan ketidakstabilan setelah Assad meninggalkan kekuasaan.

Kelompok oposisi bersenjata Suriah berhasil merebut ibu kota Damaskus pada 8 Desember.

Pejabat Rusia menyatakan bahwa Assad mengundurkan diri sebagai presiden setelah mengadakan negosiasi dengan para peserta konflik Suriah dan kemudian meninggalkan Suriah menuju Rusia, di mana ia diberikan suaka.

Mohammed al-Bashir, yang sebelumnya memimpin administrasi berbasis Idlib yang dibentuk oleh Hayat Tahrir al-Sham dan kelompok oposisi lainnya, ditunjuk sebagai perdana menteri sementara pada 10 Desember.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X