Tentara Israel berada di Suriah di tengah pengunduran diri Bashar Assad, begini reaksi Presiden Iran

photo author
- Senin, 9 Desember 2024 | 11:30 WIB
Kekuasaan 61 tahun Partai Baath di Suriah tumbang pada Minggu (8/12/2024) setelah ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim Assad. ( ANTARA/Anadolu)
Kekuasaan 61 tahun Partai Baath di Suriah tumbang pada Minggu (8/12/2024) setelah ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim Assad. ( ANTARA/Anadolu)



HARIAN MERAPI - Bashar Assad mundur dari jabatan kepala negara Suriah menyusul gelombang protes dan upaya kudeta terhadap dirinya.


Namun, di tengah situasi tersebut, tentara Israel berada di Suriah, sehingga menimbulkan ketegangan.


Terkait kondisi tersebut, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengecam keberadaan tentara Israel di Suriah di tengah pengunduran diri Bashar Assad .

Baca Juga: Sandra Dewi tak hadiri sidang sang suami di Pengadilan Tipikor Jakarta, ini sebabnya

Pezeshkian menyerukan negara-negara Timur Tengah untuk waspada terhadap langkah-langkah Israel terkait dengan rakyat di kawasan, kata kantor Presiden Iran dalam sebuah pernyataan.

Stasiun penyiaran negara Israel, Kan, sebelumnya melaporkan bahwa pasukan Israel (IDF) pada Minggu (8/12) telah menduduki pos Suriah di Gunung Hermon setelah tentara Suriah meninggalkan posisinya di zona penyangga.

Juru bicara IDF dalam bahasa Arab, Avichai Edri, kemudian mengeluarkan peringatan, mengimbau penduduk lima kota perbatasan di Suriah selatan untuk tetap berada di rumah dan tidak keluar demi alasan keamanan.

Baca Juga: Beberapa ide aktivitas seru ditawarkan Kimaya Sudirman Yogyakarta untuk rayakan Natal di Jogja

"Pezeshkian dengan tegas mengutuk tindakan rezim Zionis yang melanggar integritas teritorial Suriah. Ia juga menyerukan kepada semua pihak Suriah serta negara-negara tetangga untuk waspada terhadap penyalahgunaan situasi oleh rezim Zionis untuk memperluas dan menerapkan kebijakan ilegalnya terhadap bangsa-bangsa di kawasan ini," kata kantor Presiden Iran.

Kepala otoritas pemerintahan Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa perjanjian pemisahan dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan, yang dicapai segera setelah Perang Yom Kippur 1973, tidak lagi berlaku karena tentara Suriah telah meninggalkan posisinya.

Netanyahu menegaskan bahwa, bersama dengan kepala pertahanan dan dengan dukungan penuh dari kabinet, ia telah memerintahkan tentara Israel untuk menduduki zona demarkasi dan pos-pos yang mengontrolnya.

Israel secara aktif memperkuat pertahanannya di Dataran Tinggi Golan di tengah jatuhnya Presiden Bashar Assad di Suriah dan perebutan sebagian besar negara tersebut oleh pasukan oposisi bersenjata.

Baca Juga: Pilkada serentak 2024 telah usai, Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo minta paslon pemenang untuk rangkul semua kalangan

Kelompok bersenjata Suriah merebut ibu kota negara Damaskus pada Minggu (8/12).

Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa ia dan 18 menteri lainnya memutuskan untuk tetap berada di Damaskus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X