HARIAN MERAPI - Bencana hidrometeorologi di Kabupaten Gunungkidul kembali terjadi dengan menimbulkan dampak sebanyak 20 titik meliputi longsor sebanyak 9 lokasi kejadian, 2 talud ambrol, dan 9 lainnya banjir dan pohon tumbang menimpa rumah dan menutup akses jalan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mencatat tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Tetapi proses evakuasi rumah terdampak terus dilskukan hingga Minggu (8/12/2024).
Kepala Bidang Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, mengatakan dari 20 kejadian terbanyak di Kapanewon Gedangsari. "Terdapat lima lokasi longsor menimpa rumah do Gedangsari dan Semin," katanya.
Baca Juga: Rezim Baath Suriah tumbang setelah berkuasa selama 61 tahun, Assad kemana?
Sementara untuk longsor menimpa talud ada 2 lokasi dan menyebabkan ruas jalan tidak berfungsi.
Bahkan di Gedangsari bencana longsor menimpa ruas jsla baru yang tengah dibangun yakni ruas jalan Clongop menghubungkan Kabupaten Gunungkidul dengan Klaten, Jawa Tengah.
Longsor menimpa rumah Warjono 56) warga Nganjir Rt01/06 Karangsari Semin mengakibatkan tembok rumah retak sepanjang 10 meter.
Talud ambrol menutup akses jalan desa di Natah, Nglipar, Longsor di pekarangan rumah Sugiyarto (54) menutup akses jalan satu satunya menuju Ngalang -Gedangsari,
Baca Juga: KLM Lorena Sari Tenggelam di Perairan Madura-Situbondo, 49 Orang Selamat, 1 Meninggal, 1 Hilang
longsor menimpa rumah Ny Inuk Waginem Duren, Beji Ngawen, menlimpa rumah Jumbadi (50) warga Duren, Beji, Ngawen.
Tanah Longsor menimpa rumah Sunarwan, Warga Guyanganlor' Mertelu Gedangsari dan banjir
di SMPN 3 Gedangsari, Jetis Hargomulyo Gedangsari.
" Proses evakuasi masih terus kami lakukan dan sampai saat ini tidak ada warga yang mengungsi," imbuhnya.
Sementara itu, untuk nilai kerugian atas bencana ini, pihak BPBD Kabupaten Gunungkidul masih melakukan penghitungan.
Baca Juga: Hidup Sendirian, Dokter Hewan di Salatiga Ditemukan Meninggal
Terkait tingginya curah hujan pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga akhir Desember mendatang. (Pur)*