HARIAN MERAPI - Jogja Coffee Week #4, resmi dibuka oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Lebih dari 110 eksibitor dari berbagai ekosistem kopi ikut memeriahkan acara Jogja Coffee Week 2024.
Berbagai acara juga akan disuguhkan pada Jogja Coffee Week dalam tiga hari pada 6-8 September 2024 di Jogja Expo Center (JEC) itu antara lain kompetisi Roasting, Brewing, Latte Art dan Cup Taster. Pengunjung bakal dimanjakan dengan kopi.
Pada opening Jogja Coffee Week #4 ini, Sri Sultan Hamengku Buwono X terlihat meracik sendiri kopinya sebagai penanda dibukanya acara tersebut. Bahkan Sultan HB X dipakaikan apron bak barista sesungguhnya.
Ketua Organizing Committee JCW #4, Rahadi Saptata Abra, Jumat (6/9/2024) menjelaskan gelaran ke empat ini menyuguhkan ratusan tenant dari berbagai sektor industri kopi mulai hulu hingga hilir yang saling terintegrasi.
Di antaranya Roastery, Petani Kopi, Produsen, Eksportir, Instansi Pemerintah, Produk & Industri Terkait Kopi. Ada pula Lembaga Keuangan, Solusi IoT untuk Sektor Kopi, Inovasi & Teknologi Berkelanjutan, Wisata Kopi, Kedai Kopi, Brand dan Franchise, Susu, Mesin Kopi, Peralatan, Asesoris dan Pengemasan.
Pihaknya juga menggandeng pedagang kopi yang saat ini sedang naik daun yakni street coffee dan juga dipersiapkan sebuah tempat pelaku street coffee. Sehingga ajang JCW menjadi bagian yang juga dimiliki pelaku street Coffee.
"Ini akan menjadi ajang pertemuan sinergis yang memperkuat jaringan antar pelaku industri kopi dari seluruh Indonesia, dan mengajak audiens untuk merasakan keanekaragaman kopi Nusantara," jelasnya.
Menurutnya, dalam event kali ini pihaknya juga menghadirkan secara langsung para petani kopi dari seluruh nusantara.
Mereka akan melakukan berbagai aktifitas dan berbagai pengalaman tentang kopi yang ada di Indonesia.
Ketua Kadin DIY, GKR Mangkubumi mengapresiasi acara ini. Ia mendorong tak hanya kopi yang diangkat, tetapi teh dan coklat yang juga bergeliat di Yogyakarta bisa memiliki acara serupa seperti Jogja Coffee Week.
"Ke depan semoga ada acara serupa, misalnya Jogja Coklat Week, coklat dan teh. Karena kita juga coklat dan teh yang masih perlu pendampingan untuk dipromosikan," cetusnya.
