Begini cara Kemenkominfo menangkal hoaks pilkada

photo author
- Kamis, 29 Agustus 2024 | 09:30 WIB
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Prabu Revolusi dalam wawancara cegat dengan media di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (28/8/2024). ( ANTARA/Fathur Rochman)
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Prabu Revolusi dalam wawancara cegat dengan media di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (28/8/2024). ( ANTARA/Fathur Rochman)



HARIAN MERAPI - Jelang pilkada serentak 2024, hoaks mulai bertebaran di dunia maya.


Menghadapi situasi demikian Kementerian Kominfo telah menyiapkan kanal khusus untuk menangkal hoaks pilkada.


Demikian disampaikan Direktur Jenderal Aplikasi dan Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Prabu Revolusi di Jakarta, Rabu.

Baca Juga: Kabar dari IKN, Presiden Jokowi tunggu bandara selesai sebelum pindah dan berkantor di sana


Ia mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan kanal khusus untuk menginformasikan dan melaporkan temuan hoaks seputar pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Salah satu yang akan kita luncurkan dalam waktu dekat juga adalah kanal untuk bisa menginformasikan dan juga melaporkan temuan hoaks seputar pilkada," ujar Prabu.

Ia mengatakan kanal tersebut diharapkan mampu mendukung kelancaran pilkada dengan menangkal penyebaran hoaks yang dapat mengganggu proses demokrasi.

Prabu menjelaskan bahwa Kementerian Kominfo telah melakukan pertemuan dengan berbagai platform media sosial untuk memastikan komitmen bersama dalam merespons cepat terhadap sebaran hoaks yang terkait pilkada.

 Baca Juga: Jangan takut untuk mengubah arah, simak peruntungan Shio Macan dan Shio Kelinci Kamis 29 Agustus 2024

Hal ini dinilai penting mengingat hoaks dapat menyebar hingga 20 kali lebih cepat dibandingkan proses klarifikasinya.

Pihaknya menyatakan rada khawatir apabila proses klarifikasi terlalu birokratis dan berbelit-belit, maka hoaks sudah akan menyebar terlalu luas sebelum bisa ditangani.

"Nah kami sedang membangun kesepakatan dengan platform dan juga tentunya didukung oleh media mainstream ya untuk bisa merespon cepat terhadap konfirmasi penyebaran berita hoaks," ucap dia.

Prabu juga mengungkapkan bahwa setiap hari pihaknya menerima laporan tentang ribuan hoaks yang beredar di ruang sosial media dan pemberitaan, yang semuanya terkait dengan pilkada. Laporan ini diperoleh melalui mesin pemantau yang dimiliki oleh tim Aptika.

Baca Juga: Temuan BI, sebanyak 689 akun terindikasi judi online dalam sebulan

Berdasarkan laporan ini, pihaknya telah mengambil tindakan tegas, termasuk meminta klarifikasi dari platform dan penerbit yang menyebarkan informasi tersebut, serta melakukan penutupan atau takedown terhadap konten yang terbukti hoaks.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X