Usai pemungutan suara, hoaks masih bertebaran, begini langkah Kementerian Kominfo

photo author
- Jumat, 16 Februari 2024 | 10:30 WIB
 Arsip Foto - Menkominfo Budi Arie Setiadi, Dirjen Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan dan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong memimpin Rapat Koordinasi Komunikasi Publik dan Sosialisasi Pemilu Damai di  Jakarta, Selasa (30/01/2024).  (ANTARA/HO Kemenkominfo)
Arsip Foto - Menkominfo Budi Arie Setiadi, Dirjen Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan dan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong memimpin Rapat Koordinasi Komunikasi Publik dan Sosialisasi Pemilu Damai di Jakarta, Selasa (30/01/2024). (ANTARA/HO Kemenkominfo)



HARIAN MERAPI - Usai pemungutan suara, hoaks masih berseliweran di dunia maya.


Berkaitan kondisi tersebut, Kementerian Kominfo menggiatkan patroli siber di dunia maya.


Demikian disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Pengungsi banjir di Demak pulang ke rumah dan mulai bersih-bersih


"Patroli siber kita tingkatkan untuk mengantisipasi hoaks pasca-pemilu, yang diprediksi akan terus muncul selama sepekan dua pekan ke depan," katanya.

Usman menyampaikan bahwa tim Satuan Tugas Anti Hoaks berkolaborasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam melaksanakan patroli siber.

Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mengoperasikan mesin pengais konten negatif guna menangkal penyebaran konten-konten negatif di internet.

Mesin yang disebut automatic identification system (AIS) digunakan untuk mencari konten siber negatif serta hoaks supaya bisa dicegah peredarannya.

Baca Juga: Dalam Gelaran IIMS 2024, Pertamina Tampilkan Inovasi Energi Hijau

Usman mengimbau masyarakat segera melapor jika mendapati informasi yang tidak benar di sosial media dan platform digital yang lain.

"Konten yang terindikasi hoaks ya segera laporkan, akan kami pelajari. Apabila benar hoaks ya kita akan take down," ujarnya.

 

Pemerintah mengimbau warga untuk membantu mencegah peredaran hoaks agar tahapan proses pemilihan umum dapat berjalan dengan baik.

"Sudah saatnya kita bersatu lagi, jangan menyebarkan hoaks karena menjauhkan kita dari persatuan dan menciptakan perpecahan di masyarakat," kata Usman.

Menurut data Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga Januari 2024 ada temuan 227 hoaks perihal pemilu 2024.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X