2 lelaki asal Minggir Sleman ini senang bercocok tanam metode tumpang sari, berikut manfaatnya

photo author
- Senin, 19 Agustus 2024 | 19:25 WIB
 Dengan metode tumpang sari, dalam satu lahan bisa bercocok tanam lebih dari satu jenis tanaman.  (Foto: Sulistyanto)
Dengan metode tumpang sari, dalam satu lahan bisa bercocok tanam lebih dari satu jenis tanaman. (Foto: Sulistyanto)

Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari yang ada di padukuhannya, sebut Rosidi, punya kebun KWT dan bercocok tanamanya juga menerapkan metode tumpang sari.

Biasanya dalam satu lahan ada jenis tanaman timun baby, lombok, dan kangkung. Ketika panen raya dapat dijual ke pengepul, sehingga dapat menambah pemasukan kas KWT setempat.

Baca Juga: Tiga Tokoh Partai NasDem Gagal Calonkan Diri pada Pilkada Salatiga 2024, Pasca Koalisi PDIP-PKS-Nasdem Diumumkan

Adapun beberapa manfaat dengan penerapan metode tumpang sari, sehingga dua lelaki asal Minggir tersebut senang menerapkannya, antara lain dalam satu lahan dapat menghasilkan lebih dari satu produk/hasil pertanian.

Bahkan ketika ada salah satu jenis tanaman gagal panen, jenis tanaman kedua, ketiga maupun lainnya diharapkan bisa tetap panen dengan hasil maksimal.

“Tak kalah penting, dengan metode tumpang sari, pemanfaatan lahan juga bisa lebih maksimal, sebab bisa memanfaatkan lahan antar baris tanaman yang tak terpakai,” tandas Dwi yang juga diakui Rosidi.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X