HARIAN MERAPI- Tokoh masyarakat Salatiga yang juga mantan anggota DPRD Salatiga, Bambang Riantoko warga Kampung Domas Kota Salatiga penyelesaian proyek Taman Wisata Religi Salatiga di Jalan Pattimura tidak akan klir atau selesai jika menggantungkan dan APBD Salatiga.
" Kalau menggantungkan dana dari APBD rasanya sangat lama klirnya, sebab TWR itu menelan biaya yang banyak," ungkap Bambang Riantoko kepada wartawan, Sabtu (10/8/2024). Menurut skala prioritas dalam APBD ke depan, TWR pasti second priority.
Dalam sistem anggaran pasti didahulukan hajat hidup orang banyak.
Untuk cekat mewujudkan TWR yang kini sudah berjalan tersebut ada tiga solusi.
Yang pertama, mencari dana dari pemerintah pusat, baik itu kementrian maupun yang lain. Kemudian yang kedua, ada sponsor sip perusahaan tingkat nasional dan internasional ikut membangun.
Sedangkan yang ketiga adalah rumah ibadah, dibangun oleh umat masing agama yanf ada di Salatiga, dengan catatan semua lahan dan desain sudah disiapkan oleh Pemkot Salatiga.
Bicara soal TWR adalah untuk ikon toleransi Salatiga, dengan dibangun umat maka akan lebih tampak ukuran toleran di Salatiga. Toleransi anda seperti apa?
Betapa indahnya membangun bareng bareng, ibaratnya saling ijol cethok pacul.
Untuk FKUB berperan penting dalam mendorong umat bersama tokoh agama masing-masing.
"Ini langkah lebih realistis. Pengurus FKUB berperan penting mengkomunikasikan kepada umatnya sendiri-sendiri. Lahan sudah disediakan pemerintah daerah. Ini akan menunjukkan betapa tolerannya Salatiga, " kata Bambang Riantoko
Beberapa sumber menyebutkan untuk menyelesaikan TWR Salatiga ini paling tidak membutuhkan dana Rp 66 miliar, sedangkan saat ini baru dikerjakan gerbang dan pagar TWR yang sudah menghabiskan dana kurang Rp 3,4 miliar, sehingga kekurangan dana cukup besar.
Baca Juga: Laga Persebaya Surabaya Melawan PSS Sleman pada BRI Liga 1 Super Penting demi Suporter Sleman
"APBD Salatiga jelas tidak mampu dan tidak semudah itu mengalokasikannya. Bisa saja TWR ini tidak akan bisa selesai dalam waktu 20 tahun, " kata beberapa sumber di Pemkot Salatiga.