Sistem deteksi dini tuberkulosisi perlu diperbaiki, ini sebabnya menurut Wakil Ketua MPR

photo author
- Kamis, 6 Juni 2024 | 09:30 WIB
Tangkapan layar - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam diskusi daring bertema "Darurat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)" yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 dipantau di Jakarta, Rabu (22/5/2024).  (ANTARA/Melalusa Susthira K.)
Tangkapan layar - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam diskusi daring bertema "Darurat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)" yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 dipantau di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)



HARIAN MERAPI - Penyakit tuberkulosis masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia.


Bahkan, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat memberi perhatian serius terhadap masalah ini.


Lestari menilai sistem deteksi dini dalam pelaporan kasus Tuberkulosis (TB) perlu diperbaiki dan harus menjadi bagian dari langkah strategis demi mewujudkan perlindungan kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Kenapa pria berusia di atas 55 tahun disarankan tidak banyak minum di malam hari, ini alasannya

Berdasarkan Global TB Report Tahun 2023, katanya, Indonesia berada pada posisi kedua dengan perkiraan 1.060.000 kasus dan 134.000 kematian akibat TB per tahun. Sehingga sepanjang tahun, menurutnya, Indonesia menghadapi tantangan dalam penanggulangannya.

"Stigma dan diskriminasi terhadap pasien TB masih menjadi tantangan dalam proses pengobatan," kata Lestari dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, saat ini penyebarluasan informasi terkait Tuberkulosis perlu ditingkatkan agar semua pihak terlibat aktif dalam pencegahan dan upaya pengendaliannya. Dia mengungkapkan banyak masyarakat bahkan pasien masih kurang memahami terkait identifikasi dan tahapan pengobatan yang dijalaninya.

Baca Juga: Harus mengambil keputusan sulit mengenai kehidupan cinta Anda, simak ramalan cinta Libra dan Scorpio berlaku Kamis 6 Juni 2024

"Catatan tersebut harus mendorong penguatan komitmen Indonesia dalam mengatasi TB," kata dia.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja TB dari Kementerian Kesehatan Tiffany Tiara Pakasi mengatakan bahwa penuntasan kasus TB perlu dilakukan dengan cara memutus rantai penularan dengan mengidentifikasi kasus lebih cepat. Sehingga pemenuhan pengobatan dilakukan secara tuntas dan pasien dapat sembuh dengan baik.

Dia mengatakan kenaikan kasus TB di tanah air pada akhir-akhir ini disebabkan peralihan konsentrasi pada masa pandemi COVID-19.

Baca Juga: Jadwalkan beberapa aktivitas santai sendiri, simak ramalan cinta Leo dan Virgo berlaku Kamis 6 Juni 2024

Menurutnya penurunan pelaporan kasus TB pada masa pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya delay reporting kasus yang terjadi.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X