Polisi Usut Pembuat KTP Palsu Chaowalit Thungduang, Gembong Narkoba Asal Thailand yang Sembunyi di Indonesia

photo author
- Senin, 3 Juni 2024 | 08:00 WIB
Burunan nomor 1 Kepolisian Thailand Chaowalit Thungduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman berhasil ditangkap oleh Polri bekerja sama dengan Royal Thai Police, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (2/6/2024).  (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Burunan nomor 1 Kepolisian Thailand Chaowalit Thungduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman berhasil ditangkap oleh Polri bekerja sama dengan Royal Thai Police, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (2/6/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

HARIAN MERAPI - Polri menindaklanjuti penangkapan buronan nomor 1 kepolisian Thailand Chaowalit Thungduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman, dengan mengusut pelaku yang membuat KTP palsu untuk warga negara asing tersebut.

Kabareskrim Komjen Pol Wahyu Widada di Jakarta, Minggu (2/6), mengatakan selama dalam pelarian di Indonesia, Chaowalit menggunakan identitas palsu, berupa KTP, kartu keluarga, dan akte kelahiran atas nama Sulaiman.

“Siapa yang membuat ini sedang kami dalami,” katanya dilansir dari Antara.

Baca Juga: Chaowalit Thungduang Gembong Narkoba Asal Thailand Ditangkap di Indonesia

Jenderal polisi bintang tiga itu, menegaskan pihaknya peduli dengan persoalan ini karena buronan kepolisian Thailand tersebut, tidak bisa berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris, namun dengan mudah mendapatkan identitas sebagai warga negara Indonesia di Aceh.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Chaowalit mendapatkan identitas palsu dari seseorang berinisial FS yang dikenalkan oleh salah satu saksi di Thailand, guna membantu pelarian.

“Karena kami peduli dengan hal ini, begitu mudahnya orang bisa membuat KTP, apalagi orang tidak bisa berbahasa Indonesia, tidak bisa berbahasa Inggris, bisa buka buku rekening, ini jadi pertanyaan kami,” katanya.

Baca Juga: Caleg DPRK Aceh Tamiang Jadi Bandar 70 Kg Sabu, Polri Dalami Dugaan TPPU

Penyelidikan terkait KTP palsu buronan Thailand ini, kata dia, akan didalami oleh Polda Aceh dan Polda Sumatera Utara karena Chaowalit setelah melarikan diri dari Thailand ke Aceh lalu ke Sumatera Utara.

Dalam kasus ini, Polri memeriksa delapan saksi yang terkait dengan buronan Chaowalit. Mereka di antaranya pengemudi ojek daring, sopir taksi, agen pengiriman uang, jasa sewa kapal, dan teman buronan selama pelarian di Indonesia.

Chaowalit merupakan bandar narkoba jaringan internasional yang berada di Myanmar, Thailand, dan Australia. Dia dipenjara atas tindak pidana narkoba. Namun saat berada di rumah sakit pada 22 Oktober 2023 melarikan diri dibantu beberapa rekannya. Dia juga melakukan penembakan terhadap anggota kepolisian Thailand.

Baca Juga: Timnas Indonesia Main Imbang Lawan Tanzania, STY: Hasil Tidak Begitu Penting

Berdasarkan hasil penyidikan, Chaowalit masuk Indonesia melalui jalur laut, menumpang kapal cepat yang berlayar selama 17 jam dari Thailand ke Aceh pada 8 Desember 2023.

Wahyu menjelaskan buronan Thailand merupakan mafia yang memiliki kaki tangan yang membantu pelarian, mulai dari kabur dari penjara hingga mempersiapkan segara kebutuhan saat pelarian ke Indonesia.

“Ini pasti ada yang membantu, karena untuk kabur dari Thailand menggunakan kapal bukan gratisan, pasti ada biayanya termasuk juga biaya hidup selama di Indonesia, sehingga ada yang transfer uang masuk ke rekeningnya,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X