HARIAN MERAPI- Mantan Penjabat (Pj) Walikota Salatiga tahun 2022-2023, Sinoeng N Rahmadi resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Walikota Salatiga di Pilkada 2024 di Kantor DPC PDI Perjuangan Salatiga, Sabtu (18/5/2024).
Ia berangkat dari Bulu Tegalrejo Salatiga naik dokar bersama istri dan diantar pendukungnya menaiki dokar kurang lebih 10 dokar hias. Selain itu juga diantar oleh pendukung dan relawan mengendarai kendaraan roda dua Vespa.
Setelah selesai menyerahkan berkas, Sinoeng N Rachmadi dan dan beberapa tokoh masyarakat tidak naik dokar lagi melainkan masuk ke mobil mewah jenis Toyota Alphard yang sudah parkir di depan Kantor DPC PDI Perjuangan Nopol D 168 LIN warna hitam.
Baca Juga: RANS Simba Bogor Ganti Pemain Asing Joshua Caldwell di IBL 2024, Ini Alasannya
Dari pantauan wartawan di Kantor DPC PDI Perjuangan, Sinoeng datang sekira pukul 10.00 WIB bersama sejumlah relawan pendukung yang mengatasnamakan diri 'Sinar Terang'.
Sinoeng mengatakan, datang secara pribadi ke DPC PDIP sebagai bentuk jawaban keseriusan dirinya maju sebagai bacalon dalam kontestasi Pilkada 2024.
Pada kesempatan ini, Sinoeng juga menyertakan surat pengunduran diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah ditandatangani Sekda Jateng Sumarno.
“Surat pengunduran diri saya sebagai ASN ini bentuk keseriusan untuk ikut dalam Pilkada Salatiga 2024. Ini bentuk pernyataan mundur saya per 30 April 2024," kata Sinoeng di teras Kantor DPC PDI Perjuangan Salatiga, Sabtu (18/5/2024).
Baca Juga: Bau sampah makin bikin resah warga Jogja: warung soto terpaksa tutup, anak kos pilih pindah
Ia menambahkan, mundur dari ASN setelah melakukan konsultasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jateng.
Langkah ini sebagai komitmen maju Pilkada dan agar partai pengusung bisa memberikan rekomendasi.
Sinoeng menyebutkan, apabila terpilih menjadi Walikota Salatiga ingin mewujudkan visi Salatiga Kota Hati Beriman, berkarakter serta berbasis budaya.
Ditanya mengenai dirinya naik dokar saat mengembalikan formulir pendaftaran adalah memiliki filosofi bahwa dokar ditarik oleh kuda, yang mana kuda itu implementasi dari hewan yang tidak ada lelahnya atau capeknya.
Baca Juga: Road Show Politik Jelang Pilgub Jateng 2024, Sudaryono Dikagumi Elite Partai Golkar