Israel hancurkan sistem pendidikan Gaza secara sistematis, begini kecaman tim ahli PBB

photo author
- Minggu, 21 April 2024 | 08:30 WIB
Seorang sukarelawan berinteraksi dengan anak-anak selama kegiatan stimulasi dan bantuan psikologis di sebuah sekolah yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 23 November 2023.  (ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua.)
Seorang sukarelawan berinteraksi dengan anak-anak selama kegiatan stimulasi dan bantuan psikologis di sebuah sekolah yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 23 November 2023. (ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua.)



HARIAN MERAPI - Israel bukan saja telah menghancurkan fasilitas fisik, namun juga sistem pemdidikan di Gaza.


Hal ini dikecam oleh tim ahli PBB yang menilai penghancuran itu dilakukan secara sistematis.


Kelompok ahli independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam keras penghancuran sistem pendidikan Palestina secara sistematis yang dilakukan Israel di tengah agresi yang masih berlangsung di Jalur Gaza.

Baca Juga: Cerita misteri penampakan arwah Mbah Kamrun 3, Momon dibuat penasaran mendengar orang mandi setiap malam

"Dengan lebih dari 80 persen sekolah di Jalur Gaza rusak atau hancur, amat wajar untuk mempertanyakan apakah memang ada upaya yang disengaja untuk secara sistematis menghancurkan sistem pendidikan di Palestina, atau 'skolastisida'," demikian menurut kelompok ahli itu pada Kamis (18/4).

Istilah "skolastisida" (scholasticide) merujuk pada pemusnahan sistem pendidikan secara sistematis melalui penangkapan dan pembunuhan guru, siswa, dan staf sekolah, serta penghancuran infrastruktur pendidikan.

Para ahli mendesak Israel untuk menghormati hukum kemanusiaan dan hukum HAM internasional serta menjamin perlindungan institusi pendidikan, guru, maupun siswa.

"Kami juga mengingatkan Israel atas kewajibannya mematuhi putusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ) pada 26 Januari," kata kelompok ahli.

Baca Juga: BMKG sebut sebanyak 81 gempa bumi tektonik telah menggetarkan wilayah Sulut dan sekitarnya

Kelompok ahli itu, yang anggotanya mencakup pelapor khusus PBB untuk hak mendapatkan pendidikan dan untuk situasi di wilayah Palestina yang diduduki sejak 1967, juga memperingatkan dampak jangka panjang atas penghancuran sistem pendidikan Gaza.

"Serangan tanpa henti dan tanpa perasaan Israel terhadap infrastruktur pendidikan di Jalur Gaza memiliki dampak jangka panjang yang mengerikan terhadap hak dasar individu untuk belajar dan mengekspresikan diri secara bebas," kata mereka.

 

Hal tersebut juga akan merenggut masa depan generasi muda Palestina.

"Ketika sekolah-sekolah hancur, impian dan cita-cita juga hancur," kata tim ahli itu.

Catatan tim tersebut menunjukkan bahwa selain sekolah, 195 situs warisan sejarah, 227 masjid, dan 3 gereja hancur akibat serangan Israel. Universitas Israa, kampus terakhir di Jalur Gaza yang luput dari agresi, hancur pada 17 Januari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X