HARIAN MERAPI - Teknologi kecerdasan buatan atau AI kini makin banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
Bahkan ada yang memanfaatkan AI untuk kejahatan, yakni melakukan penipuan bermodus belanja daring.
Hal inilah yang diingatkan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria kepada masyarakat agar waspada.
Baca Juga: Cerita misteri desa yang terkena bencana gara-gara batik parang rusak
Nezar mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap praktik penipuan dalam berbelanja daring dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Salah satu penipuan belanja daring dengan menyalahgunakan AI adalah praktik manipulasi suara tokoh publik, seolah-olah tokoh publik tersebut mempromosikan produk yang dijual.
Nezar, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan platform digital untuk memonitor penyalahgunaan AI untuk praktik penipuan tersebut.
"Kita bekerja sama dengan platform digital untuk sama-sama melakukan monitoring atas penyalahgunaan teknologi AI, terutama upaya-upaya yang sifatnya manipulatif menggunakan suara seseorang, biasanya tokoh masyarakat, tokoh publik, atau selebriti dalam rangka untuk mempromosikan barang yang sebenarnya tidak pernah dilakukan," ucap dia.
Baca Juga: Gunung Bromo masih masih jadi daya tarik bagi wisatawan usai libur Lebaran 2024
Nezar menilai tindakan tersebut tidak hanya melanggar etika, tetapi juga merugikan konsumen dan dapat berdampak buruk bagi tokoh publik yang namanya dicatut.
Nezar mengatakan pihaknya telah menetapkan sejumlah langkah dalam mengatasi masalah tersebut. Pertama, masyarakat diimbau untuk melaporkan konten-konten yang mencurigakan saat berbelanja daring.
Kedua, platform digital juga harus melakukan pemantauan melalui patroli siber untuk mengidentifikasi konten yang melanggar aturan.
Ketiga, apabila konten tersebut melanggar hukum atau aturan yang berlaku, Kementerian Kominfo akan mengambil tindakan, seperti memblokir atau meminta platform digital untuk menurunkan konten tersebut.