Kolaborasi beberapa pihak meriahkan peringatan HPN 2024 dan HUT Diorama Arsip Jogja, ada senam massal hingga talkshow

photo author
- Sabtu, 24 Februari 2024 | 12:15 WIB
Peringatan HPN 2024 dan HUT Diorama Arsip Jogja antara lain ada senam massal, talkshow hingga pemeriksaan kesehatan gratis.  (Foto: Sulistyanto)
Peringatan HPN 2024 dan HUT Diorama Arsip Jogja antara lain ada senam massal, talkshow hingga pemeriksaan kesehatan gratis. (Foto: Sulistyanto)


HARIAN MERAPI – Kegiatan memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 terselenggara di berbagai tempat. Pemrakarsa kegiatan bisa saling kerja sama atau kolaborasi beberapa pihak.

Bahkan kegiatan peringatan HPN 2024 dapat pula digabung dengan peringatan hari penting lain. Seperti halnya, Jumat (23/2/2024), peringatan HPN digabung dengan HUT ke-2 Diorama Arsip Jogja.

Kegiatan dipusatkan di komplek Gedung Depo Arsip, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), antara lain ada senam massal, talkshow, pemeriksaan kesehatan gratis serta hiburan.

Dalam kegiatan talkshow menghadirkan narasumber Wakil Ketua Bidang Pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY, Dra Esti Susilarti MPar dan Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho SP MSi.

Menurut Esti, pers punya fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Dalam menjalankan fungsi ini bisa pula saling sinergi dengan berbagai pihak.

Baca Juga: Usai bertugas dalam pemungutan suara Pemilu 2024, Ketua KPPS di Sukoharjo meninggal dunia

Sebagai contoh dapat sinergi atau kolaborasi dengan pihak pengelola Diorama Arsip Jogja yang sudah berumur dua tahun pada 24 Februari 2024. Dengan ditulisnya secara berkala di media, akan semakin banyak masyarakat yang tahu dan berkunjung.

"Insan pers pekerjaannya mencari berita, membuat liputan dan menyiarkan kepada publik. Aspek penyiaran pada publik ini akan menjadi sumber informasi bagi masyarakat luas," jelasnya.

Sedangkan Aris mengungkapkan, Diorama Arsip Jogja merupakan inovasi DPAD DIY yang turut difasilitasi oleh dana keistimewaan. Ketika berkunjung di tempat tersebut, antara lain bisa lebih mendalami sejarah di DIY.

Misalnya, mulai dari masa Panembahan Senopati hingga terciptanya status keistimewaan di DIY. Sudah selayaknya pula, diorama yang ada tak hanya sekadar menjadi bahan cerita.

Namun, bisa juga tersebar luas ke berbagai lapisan masyarakat termasuk kepada generasi muda, misalnya dengan kemasan-kemasan yang kekinian.

“Jadi, sejarah di DIY bukan sekadar masa lalu, tapi punya arti atau makna penting dan bisa diceritakan kepada generasi muda secara berkesinambungan," tandasnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries 25 Februari 2024: kurangnya kontak dengan pasangan membuatmu merasa agak tertekan dan mengira dia tidak lagi peduli

Adapun berbagai pihak saling kolaborasi sehingga terselenggara kegiatan tersebut, antara lain Harian Jogja, PWI DIY, DPAD DIY, Dinas Lingkungan Hidup Sleman serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY.

Tak ketinggalan, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Serayu Opak Progo, PT Jasamarga Jogja Solo, Honda, Telkomsel, Dynamix, Leka, Bakpia 25, hingga Air Minum Cheers.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X