HARIAN MERAPI - Kelompok Wanita Tani (KWT) memiliki peran penting di bidang pertanian. KWT diharapkan tidak kalah dengan petani laki-laki untuk membuka akses bagi mereka agar dapat menerima pengetahuan yang sama terkait metode pertanian modern, manajemen usaha dan teknologi pertanian yang lebih efisien.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani dalam sambutannya pada acara panen bersama hasil demplot KWT Kenangan Kelurahan Gayam Menjing RT 03 RW 09 Gayam Sukoharjo, Rabu (27/12) mengatakan, sebagaimana kita ketahui, Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan kelompok perempuan yang terlibat secara langsung dalam usaha pertanian, baik sebagai petani maupun sebagai pekerja.
Mereka tidak hanya berperan dalam kegiatan produksi, tetapi juga berfungsi sebagai pemegang peranan penting dalam pengelolaan sumber daya alam, mengatur pemasaran produk pertanian, serta mengakses kegiatan edukasi dan pelatihan dalam bidang pertanian.
Baca Juga: Menyusul Resolusi DK PBB, ini yang ditunjuk PBB sebagai koordinator bantuan kemanusiaan untuk Gaza
Kelompok Wanita Tani diharapkan tidak kalah dengan petani laki-laki untuk membuka akses bagi mereka agar dapat menerima pengetahuan yang sama terkait metode pertanian modern, manajemen usaha dan teknologi pertanian yang lebih efisien. Dengan begitu KWT dapat meningkatkan produksi pertanian dan memperoleh pendapatan yang lebih baik.
Hambatan utama yang dihadapi oleh KWT dan petani pada umunya adalah akses terbatas ke pasar. Oleh karena itu, perlu diambil langkah-langkah dan solusi yang tepat dalam membantu mereka mengakses pasar yang lebih luas, baik melalui pembentukan koperasi pertanian, pameran produk pertanian, atau peningkatan akses teknologi informasi seperti pemasaran online.
Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam membantu KWT dan petani untuk memasarkan hasil produksinya yaitu dengan Gerakan Pangan Murah yang dilaksanakan setiap hari Jum’at. Saya menghimbau manfaatkan acara ini untuk memasarkan produk-produk KWT baik pangan segar maupun olahan. Produk-produk KWT bisa memberi kontribusi dalam peningkatan ekonomi di Kabupaten Sukoharjo. Saat harga bahan pokok sedang tinggi, KWT bisa menjadi solusi ketahanan pangan di Kabupaten Sukoharjo.
Baca Juga: Liburan tahun baru, memburu jajanan Ponorogo di Warung Dawet Jabung
"Oleh karena itu, saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memberikan apresiasi kepada Ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) atas kerja kerasnya dalam pemanfaatan pekarangan baik dengan budidaya sayuran, buah-buahan, toga dan ternak sehingga bisa mencukupi kebutuhan pangan dan gizi keluarga untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif," ujarnya.
Bupati berharap, KWT juga berperan dalam penanganan dan pencegahan stunting. Bentuk partisipasi dapat berupa pemberian sayuran hasil panen KWT atau memberikan makanan yang sudah diolah kepada keluarga stunting.
Selain kegiatan Panen Bersama Hasil Demplot Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga Kelurahan Gayam bupati juga melaksanakan Penyerahan Bantuan Hibah Rumah Pangan B2SA.
"Bagi KWT penerima bantuan hibah saya berpesan pergunakan dana hibah bantuan Pemerintah ini dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan dan memajukan KWT sesuai tujuan dan harapan kelompoknya. Dan bagi KWT yang belum menerima bantuan tetap dan terus bersemangat dalam mengelola lahan pekarangan yang ada, karena keberhasilan dan kemajuan kelompok tergantung dari kesungguhan ibu-ibu anggota KWT masing-masing," lanjutnya.
Baca Juga: 312 pemuda di Bantul gelar kegiatan bersih pantai Parangtritis, ini yang mereka lakukan
Pada kesempatan ini, Bupati juga berpesan kepada seluruh Kepala OPD Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dan pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan pangan agar senantiasa melakukan upaya-upaya maksimal untuk tetap dapat menjamin kemantapan ketahanan pangan, khususnya di Kabupaten Sukoharjo, baik yang berkaitan dengan produksi, ketersediaan, distribusi, dan keamanan pangan. Terutama dalam menyikapi perkembangan terkini di tingkat lokal, nasional maupun global.*