Angka prevalensi stunting turun hingga 4,51 persen, Bupati Sleman : Melebihi target yang diharapkan

photo author
- Senin, 20 November 2023 | 19:55 WIB
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan terkait angka prevalensi stunting di Kabupaten Sleman mengalami penurunan  (Foto : Awan Turseno  )
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan terkait angka prevalensi stunting di Kabupaten Sleman mengalami penurunan (Foto : Awan Turseno )

HARIAN MERAPI - Angka prevalensi stunting di Kabupaten Sleman sudah mengalami penurunan, 2022 pada angka 6,88 persen turun menjadi 4,51 persen pada tahun 2023.

Angka persentase tersebut dinilai melebihi harapan karena pada tahun 2023 menargetkan turun sekitar 6 persen.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menegaskan, penurunan angka ini berkat kolaborasi dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun instansi pemerintah lain.

Berbagai strategi dan gerakan-gerakan yang cukup masif untuk menanggulangi stunting, terbukti mampu menurunkan angka prevalensi stunting lebih cepat.

Baca Juga: BBWSBS gelar apel kesiapsiagaan bencana alam antisipasi banjir

“Capaian penurunan angka prevalensi stunting sangat membanggakan. Dari target 6 persen pada tahun 2023, tetapi dapat turun hingga 4,51 persen. Prestasi ini berkat kolaborasi semua OPD di Sleman,” kata Kustini Sri Purnomo usai membuka acara Diseminasi Pengukuran dan Publikasi Stunting di Kabupaten Sleman, di Hotel Alana, Senin (20/11/2023).

Dijelaskan, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sleman berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mengalami penurunan yaitu dari angka 16 persen di tahun 2021 menjadi 15 persen pada tahun 2022.

Begitu pula berdasarkan elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPBGM), tahun 2021 angka stunting di Sleman sebesar 7,2 persen mengalami penurunan pada tahun 2022 sebesar 6,88 persen atau turun 1,9 persen.

“Tentunya kita berharap di tahun 2023 dan tahun 2024 nanti angka stunting di Sleman akan semakin menurun,” ujarnya.

Baca Juga: Sepuluh jurus raih rezeki berkah, diantaranya banyak bersyukur kepada-Nya

Ditegaskan, penurunan percepatan stunting di Sleman terus diupayakan melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat kabupaten, kapanewon (kecamatan), kalurahan, Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) serta dukungan pemangku kepentingan lainnya.

Melalui Diseminasi Pengukuran dan Publikasi Stunting ini diharapkan akan semakin menggencarkan upaya penurunan stunting. Target menurunnya angka stunting di Kabupaten Sleman pada tahun 2024 yaitu diangka 14 persen berdasarkan SSGI dan sebesar 5 persen berdasarkan e-PPBGM.

”Marilah kita bersama-sama wujudkan ketahanan keluarga baik di bidang kesehatan, ekonomi maupun kebahagiaan keluarga di Kabupaten Sleman, guna memutus mata rantai kemiskinan dan menurunkan angka stunting hingga zero di Kabupaten Sleman,” pinta Kustini.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama menyampaikan, agenda Diseminasi Pengukuran dan Publikasi Stunting ini merupakan bentuk komitmen dan kesungguhan bersama dalam mengurangi stunting di Kabupaten Sleman.

Baca Juga: Jendela Transfer BRI Liga 1 Segera Tutup, PSS Sleman Diburu Waktu

Selain itu, bertujuan untuk menginformasikan dan mengetahui data prevalensi stunting terkini serta faktor determinannya pada skala layanan Puskesmas, kapanewon dan kalurahan.

“Dengan data terkini yang akurat dan valid, kita harapkan dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan dan strategi lebih lanjut dalam upaya-upaya untuk penurunan stunting lintas sektoral,” ungkap Cahya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X