HARIAN MERAPI - Menteri BUMN Erick Thohir melakukan safari ke beberapa pondok pesantren (Ponpes) bersejarah di Jawa Timur.
Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada Kamis ini, menurut Erick menjadi momentum yang tepat untuk semakin mendekatkan diri dengan para kyai dan para santri yang selalu mengagungkan junjungan mereka melalui shalawat dan doa.
"Mari kita senantiasa memperbaiki diri dengan meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. Semoga ajaran dari Nabi Besar Muhammad SAW selalu menuntun kita semua tetap berada di jalan yang diridai Allah SWT," demikian pesan Erick dari Jombang, Jawa Timur, Kamis (28/9/2023).
Kali ini, Ponpes yang dikunjungi Erick adalah Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas di Jombang, dan Ponpes Tebuireng yang juga terletak di Jombang, Jawa Timur.
Lawatan Erick pada Kamis ini ditutup dengan kunjungan ke Ponpes Assalafi Al Fithrah yang berada di Jl. Kedinding Lor, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur.
Ponpes Tambakberas Bahrul Ulum, Jombang merupakan salah satu Ponpes tertua dan terbesar di Jawa Timur. Hingga sekarang pondok ini masih survive di tengah kecenderungan kuat sistem pendidikan formal.
Baca Juga: Ribuan ikan mati di pesisir Pantai Sasa Ternate akibat limbah organik
Saat tiba di Ponpes ini, Erick disambut oleh Kyai Hasib Wahab, Nyai Hj Machfudhoh Aly Ubaid, KH Wafiyul Ahdi (Ketua Yayasan), KH Hasib Wahab (Majelis Pengasuh), dan KH Roqib Wahab (Majelis Pengasuh).
Kehangatan di Ponpes Bahrul Ulum terasa sejak di kediaman Kyai Hasib Wahab. Erick kemudian menyempatkan diri untuk Ziarah ke Makam KH Wahab, yang merupakan pendiri Pondok Pesantren.
Kehangatan kembali memuncak ketika Erick menyaksikan pertandingan sepak bola yang diikuti oleh hampir 1.000 santri.
Baca Juga: Rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo digeledah KPK, terkait korupsi di Kementan?
Ponpes Tebuireng
Ponpes Tebuireng merupakan pesantren yang melahirkan orang – orang besar di Indonesia. Ini merupakan salah satu pesantren terbesar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang didirikan oleh KH M Hasyim Asy'ari pada tahun 1899.
Kyai Hasyim Asy'ari sendiri merupakan seorang ulama besar bergelar pahlawan nasional dan merupakan pendiri sekaligus Rais Akbar (pimpinan tertinggi pertama) organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Ia memiliki julukan Hadratussyaikh yang berarti Maha Guru dan telah hafal Kutub al-Sittah (6 kitab hadits), serta memiliki gelar Syaikhu al-Masyayikh yang berarti Gurunya Para Guru.
