Sedangkan strategi ketiga, yakni menurunkan biaya produksi.Salah satu contohnya untuk pupuk bisa menggunakan bahan organik asal ternak ataupun hasil sisa pertanian. Bahan-bahan ini pun dapat mempertahankan kesuburan tanah dari waktu ke waktu.
Strategi keempatnya, yakni pengembangan kelembagaan yang terpadu. Keterpaduan tak hanya dari segi teknis pertanian, tetapi juga kelembagaan (antar instansi) yang mantap.
Hal tersebut untuk meningkatkan kualitas SDM yang mampu mengintegrasikan sistem pertanian, peternakan dan perikanan yang efisien, sehingga kemakmuran petani secara nyata dapat ditingkatkan.
Baca Juga: Serial Zombie 'All Of Us Are Dead' Tayang di Netflix Mulai Besok
Adapun kata jihad dalam buku Jihad Menegakkan Kedaulatan Pangan – Suara dari Bulaksumur diartikan, sebagai segala daya dan upaya sungguh-sungguh yang harus dilakukan suatu bangsa untuk mencukupi kebutuhan pangan yang halalan thayibban bagi warga negaranya dalam rangkai mencari rida Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam buku yang diterbitan Gadjah Mada University Press pada 2014 lalu, selain Ali Agus ikut berkontribusi menulis pula, misalnya ada Dwidjono Hadi Darwanto, Mochamad Maksum Machfoedz, Erni Harmayani, Fahmi Radhi, Subejo serta Umar Santoso.
Masih ada lagi, Darmanto, Budi Wignyosukarto, Mary Astuti, Rustadi, Kamiso, Udhoro Kasih Anggoro, Adi Sasono dan Shrimati Das. Sebagian ada yang mengupas pula pertanian sistem terpadu, kedaulatan/ketahanan/kemandirian pangan serta peran wanita dalam sektor pertanian.*
