SLEMAN, harianmerapi.com – Tanaman anggur brazil atau sering disebut juga Jaboticaba mempunyai banyak karakter khas.
Suatu hal yang wajar jika anggur brazil cocok ditanam di suatu kawasan wisata pedesaan dalam jumlah banyak.
Seperti halnya di Wisata Kali Bedog kawasan Kampung Flory Tlogoadi Mlati Sleman, sudah ditanam 70 batang anggur brazil.
Baca Juga: Ciptakan Keluarga Tangguh Bencana, PKK Jateng Luncurkan Gerakan Gagah Bencana
Saat launching destinasi wisata tersebut, secara simbolis Bupati Sleman Dra Hj Kustini Sri Purnomo juga menanam anggur Brazil di komplek Wisata Kali Bedog, awal bulan ini.
Menurut Pembina Kampung Flory, Sudihartono, di lokasi wisata pedesaan tersebut akan ditambah lagi tanaman anggur Brazilnya. Selain di tanah langsung, bisa juga menggunakan pot-pot.
“Suatu saat jika sudah kompak berbuah akan menjadi daya tarik tersendiri. Buahnya berwarna ungu kehitaman muncul di batang serta dahan Jaboticaba dan bisa berbuah lebat,” ungkap Tono, sapaan akrab Sudihartono, Sabtu (11/12/2021).
Baca Juga: Ki Ageng Makukuhan Alias Sunan Kedu 9: Sunan Kudus Menggelar Sabung Ayam untuk Mengumpulkan Warga
Tak kalah penting, buah anggur brazil jika sudah masak mempunyai cita rasa manis, dapat dikonsumsi langsung. Bisa juga dibuat olahan seperti jeli, selai dan minuman jus.
Buah dari tanaman tersebut berbentuk bulat dengan diameter bisa sampai kisaran empat centimeter. Karakter tanamannya cukup khas, bisa rimbun, kokoh dan bisa dibentuk menyerupai bonsai.
Ketika musim panen anggur brazil, sebut Tono, pengunjung bisa juga memetik langsung serta dapat menjadi latar belakang berselfieria.
Baca Juga: Cerita Horor di Gudang Pabrik, Hantu Gentayangan Menyerupai Salah Satu Staf Karyawan
“Tanaman anggur brazil jika ditanam dari biji, mulai berbuah jika sudah berumur sekitar delapan tahun. Lain halnya jika dari okulasi, dalam waktu sekitar tiga tahun dari menanam bisa berbuah,” tambahnya.
Sementara itu menurut Witanta salah satu tim di Wisata Kali Bedog, jumlah pengunjung kawasan tersebut semakin meningkat, baik individu, keluarga sampai rombongan.
Diharapkan, saat liburan Nataru akan semakin meningkat lagi, apalagi pemberlakuan PPKM Level 3 sudah dibatalkan oleh pemerintah.