JAKARTA, harianmerapi.com - Para calon penumpang pesawat terbang diminta untuk melakukan tes PCR terlebih dahulu.
Menurut pengamat transportasi Djoko Setidjowarno, syarat wajib PCR tersebut sangat memberatkan bagi penumpang pesawat yang akan melakukan perjalanan.
Selain memberatkan dari sisi biaya, pelayanan di bandara juga belum tentu optimal.
"Syarat itu membuat orang enggan bepergian pakai angkutan udara, khususnya di Jawa," katanya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu 23 Oktober 2021.
Baca Juga: Tak Percaya Hantu, Anak-anak Badung Kena Batunya
Ditambahkan dosen Unika Soegijapranata Semarang, Jawa Tengah itu, syarat wajib PCR yang enggan dipilih konsumen tentu akan berdampak pada terus melesunya bisnis maskapai.
Konsumen, khususnya di Jawa, kemungkinan besar akan lebih memilih bepergian dengan kendaraan pribadi atau dengan kereta api. Terlebih, kini jalur Tol Trans Jawa sudah semakin nyaman digunakan.
"Di Jawa itu kalau tidak bawa mobil sendiri karena jalan tolnya sudah bagus, ya orang akan pilih naik kereta. Kereta yang sekelas pesawat (premium) itu pun cukup laris," katanya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Oktober 2021: Aldebaran Cari Keberadaan Denis Setiano, Tuduh Vera Bohong
Djoko yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat juga meminta pihak bandara untuk memperbaiki layanan sebagaimana syarat penerbangan yang sudah ditentukan.