HARIAN MERAPI - Tjokrosuharto menjadi salah satu legenda gerai arts and crafts di Yogyakarta. Berdiri sejak tahun 1930, Tjokrosuharto kini sudah dijalankan oleh generasi ketiga. Pasar mancanegara juga dirambah seiring dengan pemasaran yang dilakukan secara digital.
Tjokrosuharto terletak di Jalan Panembahan, Kraton, Yogyakarta. Lokasinya masuk kawasan Wijilan yang terkenal dengan kuliner gudeg. Tjokrosuharto kini dikelola oleh Rifki Kusumo Harimawan.
"Saya ini generasi ketiga sejak 1993. Orang tua saya sebelumnya mengelola dari tahun 1986. Dan, eyang saya merintis dari tahun 1930," kisah Rifki yang ditemui di gerai Tjokrosuharto Arts and Crafts, Kamis (8/8/2024).
Baca Juga: JFT 2024 Tampikan Ratusan Desainer dari Seluruh Indonesia, Jadi Pintu Gerbang IKM Fesyen Mendunia
Rifki punya tanggung jawab berat melanjutkan Tjokrosuharto. Bukan sekadar dapat tumbuh dan berkembang, namun diharapkan mampu melestarikan nilai-nilai seni dan budaya Jawa, seperti yang dicita-citakan generasi sebelumnya.
Ini cukup beralasan. Toh ribuan produk yang dijual di Tjokrosuharto adalah pernak-pernik seni dan budaya Jawa.
Dari mulai perlengkapan penrnikahan, labuhan, suronan dan lainnya.
Rifki mengatakan, ada sembilan komoditas unggulan Tjokrosuharto yang hingga masih dipertahankan. Di antaranya adalah kerajinan perak dan logam serta batik tulis.
Kerajinan perak dan batik ini adalah cikal bakal Tjokrosuharto berdiri. "Eyang kakung saya dulu adalah perajin perak, tinggalnya di Kotagede. Nah, eyang putri saya ini membuat batik, yang dulunya adalah abdi dalem, jadi pemegang payung di masa Sri Sultan HB VIII. Kemudian membuat workshopnya di Panembahan ini," ujar Rifki.
Komoditas lainnya yang dijual adalah keris dan pusaka, pakaian Jawa, baju upacara adat, wayang kulit, gamelan, kerajinan kayu dan tanduk.
Adapun koleksi keris, Tjokrosuharto menjual keris dengan kategori sepuh, duplikat dan aksesoris. Keris sepuh dijual lebih mahal karena termasuk koleksi zaman kerajaan seperti Mataram, Majapahit, dan lainnya. Selain ditempa oleh empu-empu pusaka, keris sepuh memiliki tangguh, dapur dan pamor yang hanya bisa dijumpai zaman kerajaan.
Baca Juga: Berikut ini 3 jenis kerajinan perak, nomor tiga banyak berasal dari Jawa Timur
"Eyang dulu suka koleksi keris. Zaman dulu, keris itu dijual besekan. Koleksi keris dan pusaka milik eyang kami simpan terpisah di tempat lain, namun tidak dijual," imbuh Rifki.
Harga keris sangat bervariasi. Paling murah keris aksesoris, hanya seratusan ribu rupiah. Keris duplikat lebih mahal bisa mencapai satu jutaan lebih. Keris sepuh yang masih utuh dan terawat bisa lebih dari Rp 5 juta.
Tjokrosuharto juga identik dengan batik tulisnya. Meski juga menjual batik printing, namun batik tulis Tjokrosuharto memiliki pelanggan dari artis, menteri hingga mantan presiden. "Pak SBY pernah beli, ibu menteri Retno Marsudi, dan beberapa artis. Saya menunggu Pak Prabowo bisa rawuh," ungkap Rifki pernuh harap.