Syarat Wajib PCR Penumpang Pesawat Dinilai Pengamat Transportasi Cukup Memberatkan

photo author
- Sabtu, 23 Oktober 2021 | 13:20 WIB
Ilustrasi petugas kesehatan di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang melakukan tes PCR kepada salah satu penumpang yang akan berangkat melalui bandara itu, Jumat (20/8/2021).  (FOTO ANTARA/HO-Angkasa Pura I Bandara Lombok)
Ilustrasi petugas kesehatan di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang melakukan tes PCR kepada salah satu penumpang yang akan berangkat melalui bandara itu, Jumat (20/8/2021). (FOTO ANTARA/HO-Angkasa Pura I Bandara Lombok)

Djoko pun menilai kewajiban PCR bagi penumpang pesawat seharusnya bisa dihapuskan. Jika hal itu bisa dilakukan, ia meyakini bisnis angkutan udara bisa kembali membaik.

"Kalau mau perbaiki bisnis udara, ya hilangkan saja (syarat PCR) atau dibayarkan oleh pemerintah. Lagipula harganya beda-beda. Bahkan di beberapa tempat juga ditawari surat hasilnya. Tes PCR juga tidak tersedia di semua tempat," pungkasnya.

Baca Juga: Terbukti Melanggar Prokes, Panitia Pernikahan Keluarga Bupati Jember Didenda Rp10 Juta

Dalam aturan terbaru surat keterangan hasil negatif RT-PCR maksimal 2x24 jam dijadikan syarat sebelum keberangkatan perjalanan dari dan ke wilayah Jawa-Bali serta di daerah yang masuk kategori PPKM level 3 dan 4.

Untuk luar Jawa-Bali, syarat ini juga ditetapkan bagi daerah dengan kategori PPKM level 1 dan 2, namun tes antigen tetap berlaku dengan durasi 1x24 jam. Sebelumnya, pelaku penerbangan bisa menggunakan tes antigen 1x24 jam dengan syarat calon penumpang sudah divaksin lengkap. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

X