harianmerapi.com - Peternak kelinci harus tahu penyakit-penyakit penting peliharaan. Jangan sampai merugi gara-gara tidak tahu banyak banyak kelinci yang diserang penyakit lantas mati.
Kelinci binatang yang menggemaskan dan lucu sehingga banyak yang memelihara.
Memelihara kelinci sekaligus sebagai tabungan. Yakni sewaktu-waktu dapat dijual untuk mendapatkan uang.
Kendala dalam budidaya kelinci adalah penyakit yang menyerang. Maka itu peternak harus dapat mengenalinya.
Baca Juga: Penyembuhan Scabies pada Kelinci, Buat Ramuan Sendiri dengan Daun Lamtoro
Peneliti Balai Penelitian Veteriner, Tolibin Iskandar, dalam Seminar Nasional Teknologi Petrnakan dan Veteriner 2005 menyampaikan sejumlah penyakit yang biasanya ada di Indonesia
Di antara penyakit yang juga sering menyerang kelinci adalah pasteurellosis atau haemorrhagic septicaemia.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida.
Nama lain adalah bacterium leptiseptica, bacillus leptiseptica, pasteurella leptiseptica dan pasteurella septica.
Baca Juga: Pemerintah dan PSSI Belum Bisa Pastikan Kapan Penonton Bisa Hadir Langsung di Stadion
Penyakit ini sering ditemukan dalam koloni kelinci laboratorium dan sangat menular. Pasteurellosis dapat menyebar secara langsung.
Jika kelinci sehat kontak dengan yang sakit atau tidak langsung yaitu kelinci sehat dipindahkan ke kandang penderita tanpa disterilisasi.
Penyakit ini biasanya bersifat kronik dengan gejala ke luar eksudat encer atau nanah dari hidung dan mata.
Bulu kaki depan terutama di sekeliling kuku tampak kusut dan banyak eksudat kering.