HARIAN MERAPI - Tidak hanya memberi pelajaran di Kecamatan Gemawang Temanggung, Sekolah Kopi Gemawang kini mulai merambah di sejumlah kabupaten, dua diantaranya di Purworejo dan Kebumen.
Sekolah Kopi Gemawang diinisiasi sejumlah petani kopi muda di Kecamatan Gemawang. Mereka mengorganisasi untuk melatih cara budidaya kopi dan penanganan pasca panen termasuk penyeduhan pada masyarakat.
Koordinator Sekolah Kopi Gemawang, Sarwadi mengatakan awal keberadaan Sekolah Kopi Gemawang sekitar awal tahun 2021 memang dipusatkan di Gemawang dengan sebuah ruangan di kantor kecamatan, namun kini telah terbuka dengan melayani kelas di luar kabupaten.
Baca Juga: Pengakuan Pelaku Penjambretan, Dilakukan Spontan Karena Tidak Punya Handphone
"Sekolah kopi mengambil tempat di sebuah ruang di kantor kecamatan untuk teori, praktik seduh atau barista, sedangkan praktik pertanian di kebun petani," kata dia, Rabu (26/7/2023).
Dikemukakan beberapa waktu lalu pihaknya membuka kelas di Kabupaten Purworejo dan Kebumen. Pembelajaran atau pelatihan berlangsung sekitar dua hari, yakni dari pagi sampai sore bahkan malam.
Materi kata dia, yang didapatkan antara lain budi daya, pasca panen, barista, pengolahan, manajemen, bisnis sampai pemasaran. Praktek budidaya di lahan pertanian, sedangkan untuk praktek barista mendapatkan berbagai macam pengolahan atau penyeduhan.
Dikemukakan di Kebumen telah ada kerjasama dengan UNS Solo untuk menggelar sekolah kopi dan pendampingan dalam waktu yang panjang.
Baca Juga: Majelis Umum PBB kecam penodaan kitab suci, masuk kategori pelanggaran hukum intenasional
Pendampingan itu mulai dari awal penanaman hingga berbuah dan dilanjut dengan pasca panen dan penyeduhan.
"Keinginan tentu program selama 5 tahun dari tanam sampai berbuah. Sehingga petani di Kebakalan Kebumen bisa menikmati hasil dari kopi. Pelatihan dari hulu hingga hilir," ujar dia.
Dia menyampaikan untuk pembukaan kelas masih di wilayah Jawa Tengah, untuk ke depan tentu pihaknya akan membuka hingga di provinsi. Hal ini didasarkan dari antusiasme dari petani kopi sejumlah daerah.
"Sejumlah penyuka kopi dari Austria sempat ke Sekolah Kopi Gemawang untuk penjajakan, kemungkinan beberapa waktu kedepan akan teman-temannya yang mengikuti pelatihan di sekolah Kopi di Gemawang," kata dia.
Baca Juga: Waspadai modus penipuan nonaktif BPJS Kesehatan, ini cara menghindarinya