teknologi

Begini cara mencegah anak agar tidak tergantung pada AI

Senin, 10 November 2025 | 10:30 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta Selatan pada Kamis (25/9/2025). ( ANTARA/Farhan Arda Nugraha)

HARIAN MERAPI - Anak harus dipantau agar tidak tergantung pada kecerdasan buatan atau AI. Caranya ?

Menurut Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, guna mencegah anak tergantung pada AI, orang tua maupun guru harus meningkatkan literai digital.


Nezar mengemukakan pentingnya peningkatan literasi digital para orang tua dan guru dalam upaya mencegah ketergantungan anak pada platform maupun alat berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Baca Juga: Hamas keluhkan kurangnya peralatan teknik evakuasi sandera Israel di Gaza, ini yang dilakukan

Nezar menyampaikan bahwa anak-anak yang biasa menggunakan platform berbasis AI sejak dini berisiko mengalami ketergantungan pada AI dan penurunan kemampuan berpikir.

"Yang kita takutkan, bukan anak-anak tambah cerdas dengan AI, yang terjadi adalah brain rot, otaknya tidak maksimal dipakai, semuanya tergantung sama AI," katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan pers kementerian pada Minggu.

Menurut dia, peningkatan literasi digital orang tua dan guru sangat penting dalam upaya untuk mencegah dampak buruk penggunaan teknologi AI terhadap kemampuan berpikir anak.

Orang tua dan guru yang memiliki literasi teknologi digital dan AI memadai akan dapat mengarahkan, membimbing, dan mendampingi anak agar memanfaatkan dukungan teknologi secara bijak sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: 54 Kuda Naik Podium Pacuan Kuda IHR Piala Raja HB X 2025, Berikut Daftar Jawaranya

Saat menerima perwakilan Indonesia AI Institute di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta Pusat, Kamis (6/11), Nezar mengapresiasi inisiatif lembaga riset itu dalam mengedukasi masyarakat mengenai risiko penggunaan teknologi baru secara tidak tepat dan bijak.

Dia mengatakan bahwa kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Digital dengan lembaga riset AI diperlukan untuk mendukung pengembangan talenta digital di bidang AI serta meningkatkan literasi masyarakat tentang teknologi digital dan kecerdasan buatan.

Kementerian Komunikasi dan Digital telah menjalankan program seperti AI Talent Factory untuk mencetak talenta digital.

Baca Juga: Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Harus Diiringi Transisi Menuju Ekonomi Sirkular

"Tujuan kita menyiapkan AI talent yang global standard dan sekaligus menjadikan mereka developer, bukan cuma user saja, dan kita harus menyiapkan ekosistem juga yang dapat memanfaatkan kemampuan mereka," kata Nezar.

Halaman:

Tags

Terkini