food

Benarkah pemanis buatan lebih sehat ketimbang gula, begini penjelasan ahli

Senin, 29 September 2025 | 11:00 WIB
Ilustrasi pemanis buatan. (Pexels)

HARIAN MERAPI - Masyarakat peduli kesehatan mulai meninggalkan gula dan beralih ke pemanis nol kalori atau pemanis buatan.


Benarkah pemanis nol kalori lebih sehat ketimbang gula ? Menurut ahli belum tentu, mengapa ?


Produk pemanis nol kalori nongula kini semakin populer terutama di kalangan masyarakat yang peduli kesehatan atau memiliki kondisi seperti diabetes.

Baca Juga: Pria tak dikenal tembaki jemaat gereja di AS, dua orang tewas, delapan terluka, begini peristiwanya

Namun, menurut dokter spesialis gizi jebolan Universitas Indonesia dr. Consistania Ribuan, Sp.GK, AIFO-K, FINEM, anggapan bahwa semua pemanis non-gula dan nol kalori itu otomatis lebih sehat tidak sepenuhnya benar.

“Dibilang lebih sehat atau tidak sebenarnya kalau bagi penderita diabetes atau bagi yang tidak ingin konsumsi banyak gula itu boleh jadi salah satu alternatif, tapi ada hal yang perlu diperhatikan,” kata dia pada gelar wicara Ravelle di Jakarta, Minggu.

Pemanis jenis ini memang bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin mengurangi asupan gula harian. Tetapi, tidak semua produk yang mengklaim “alami” benar-benar bebas dari risiko.

“Kalau dia benar-benar dari tumbuhan dan murni, tanpa tambahan bahan lain, boleh saja. Tapi yang sering jadi masalah adalah banyak produk dicampur dengan zat tambahan lain yang justru bisa membahayakan kesehatan,” jelas dia.

Baca Juga: Dua lokasi Alas Karet di dekat Kota Toleran Salatiga, adem pas untuk nongkrong dan hati riang

Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap harus cermat dalam memilih produk pemanis, terutama dengan cara membaca label komposisi secara teliti. Salah satu yang harus dihindari adalah sukrosa, yang merupakan bentuk gula sederhana dan umum ditemukan dalam makanan olahan.

“Kalau di label tertulis sukrosa, itu berarti gula biasa. Harus dibatasi, terutama dalam jumlah besar,” katanya.

Meskipun pemanis alternatif bisa membantu mengurangi asupan gula, dokter menegaskan bahwa ini bukan alasan untuk membenarkan konsumsi makanan manis secara bebas.

“Jangan sampai kita pikir semua makanan manis aman dikonsumsi hanya karena pakai pemanis non-gula. Kita tetap harus melatih diri mengurangi kebutuhan akan rasa manis,” ujarnya.

Baca Juga: Tunggal Putra Akhiri Paceklik, Jonatan Christie Sabet Kampiun Korea Open 2025

Halaman:

Tags

Terkini