hobi

631 burung perkutut berkompetisi pada Lomba Seni Suara Burung Perkutut Nasional memperebutkan Piala KGPAA Pakualam X di Alun-alun Selatan

Senin, 27 Mei 2024 | 18:00 WIB
Prosesi penyerahan piala bergilir dari perwakilan Pura Pakualaman KRT Projo Anggono kepada Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo. (Dinas Pariwisata DIY)

HARIAN MERAPI -Lomba Seni Suara Burung Perkutut Nasional Piala KGPAA Pakualam X Tahun 2024 berlangsung 2 hari pada Sabtu dan Minggu (25-26/5/2024) di Alun-alun Selatan Yogyakarta.

Acara yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (PPPSI) DIY bekerjasama dengan Dinas Pariwisata DIY dan Pura Pakualaman Yogyakarta tersebut diikuti sebanyak kurang lebih 631 ekor burung perkutut dari berbagai daerah seperti Madura, Bali, Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta.

Lomba terbagi dalam kelas piyek hanging, piyek yunior, piyek bebas, kelas dewasa senior dan dewasa yunior. Sabtu (25/5) berlangsung lomba kelas piyek hanging, piyek yunior, dan piyek bebas.

Baca Juga: Ini manfaat akupuntur untuk mencegah diabetes

Sedangkan Minggu (26/5) lomba terbagi dalam kelas dewasa senior dan dewasa yunior sekaligus pembukaan lomba. Pelepasan burung perkutut secara bersama dilakukan oleh GBPH Prabukusuma, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Ketua PPPSI Pengwil DIY, perwakilan Pura Pakualaman KRT Projo Anggono dan tamu undangan menandai perlombaan dimulai.

Perwakilan Pura Pakualaman KRT Projo Anggono membuka secara resmi Lomba Seni Suara Burung Perkutut Nasional Piala KGPAA Pakualam X. Dalam sambutannya KRT Projo Anggono menyambut baik penyelenggaraan Lomba Seni Suara Burung Perkutut tersebut.

Lomba yang diikuti para penggemar burung perkutut dari wilayah DIY maupun luar daerah diharapkan dapat memupuk rasa persaudaraan serta silaturahmi antar sesama penggemar sekaligus meningkatkan sektor pariwisata serta pelestarian fauna khususnya burung perkutut.

''Melalui konkurs ini semoga akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk semakin mencintai dan menyayangi hewan. Memelihara burung perkutut memiliki sisi kegemaran dan hiburan tapi ada sisi menguntungkan dari sisi ekonomi dibuktikan dengan masyarakat yang sukses memelihara burung perkutut.'' jelas KRT Projo Anggono.

Baca Juga: Ayat-ayat Al-Quran tentang pertanian, di antaranya ada kebun-kebun yang menjalar dan yang tidak menjalar tanamannya

Tampak prosesi penyerahan piala bergilir dari Pura Pakualaman diserahkan kepada Kepala Dinas Pariwisata DIY diteruskan kepada pengurus pusat PPPSI dan diserahkan kepada ketua pelaksana Konkurs Burung Perkutut Pakualam X.

Penyelenggaraan Lomba Seni Suara Burung Perkutut Nasional Piala KGPAA Pakualam X Tahun 2024 menggunakan anggaran fasilitasi Dana Keistimewaan.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo, S.H., M.Ed dalam sambutannya mengatakan melalui fasilitasi Dana Keistimewaan, lomba seni suara perkutut Nasional Piala KGPAA Pakualam X Tahun 2024 sudah ditetapkan sebagai event tahunan sekaligus menjadi bentuk aktualisasi pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang melibatkan semua pihak terkait.

Singgih menyebut, DIY memiliki keragaman sumberdaya pariwisata baik yang berasal dari kekayaan alam maupun tradisi budaya lokal yang tentu sangat menarik bagi wisatawan.

Baca Juga: Festival Kuliner Mataraman 2024, pecahkan rekor Muri dengan sajian mie lethek

Diantara tradisi budaya lokal di Yogyakarta yang masih banyak dijumpai dan berkembang di masyarakat adalah kegemaran memelihara dan melestarikan burung perkutut.

Halaman:

Tags

Terkini

800 Kicau Mania Ramaikan Festival Kajari Sleman Cup 2025

Minggu, 30 November 2025 | 21:30 WIB