lifestyle

Tahukah Anda penyakit parkinson ? Kenali berikut penanganannya

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:00 WIB
Ilustrasi - Operasi pemasangan Deep Brain Stimulation (DBS) pada Pasien Parkinson (ANTARA/HO-Siloam Hospital)

Selain penggunaan wearable device, ia juga menjelaskan sedikit mengenai Deep Brain Stimulation (DBS) yang berfungsi untuk mencegah keparahan penderita parkinson. Menurut dia, DBS dilakukan pada tahap awal saat seseorang menderita parkinson agar penyakit tersebut tidak bertambah parah.

Baca Juga: Belajar dari kecelakan yang renggut 4 nyawa, Pemkab Malang tambah rambu di jalur TNBTS

"Jika DBS dilakukan pada pasien tingkat lanjut parkinson, terdapat risiko tinggi dalam operasi, kualitas hidup pasien juga sudah menurun (tidak bisa bergerak, tidak bisa menelan),” tambah dr Frandy.

Ia menjelaskan, ada tiga tujuan DBS antara lain mengurangi komplikasi motorik, mengurangi dosis obat yang dikonsumsi, dan mengatasi tremor.

Pada umumnya, perawatan parkinson memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan kerja sama antara dokter, terapis fisik, terapis okupasi, serta tim medis yang komprehensif.

Setiap pasien parkinson memiliki kebutuhan khusus, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang memiliki spesialisasi pengobatan parkinson untuk menentukan strategi pengobatan terbaik sesuai kondisi dan kebutuhan pasien.

Grup RS Siloam saat ini memiliki kelengkapan dalam penanganan penyakit parkinson. Tenaga medis yang profesional, terampil, dan peralatan medis canggih, membuat RS Siloam menjadi salah satu pilihan utama ketika seseorang terkena parkinson. Calon pasien bisa memesan jadwal konsultasi melalui siloamhospitals.com/cari-dokter, aplikasi MySiloam atau contact center 1-500-181.*

 

Halaman:

Tags

Terkini